TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU – Angkutan batubara yang melebihi tonase masih menjadi keluhan masyarakat di Provinsi Bengkulu.
Terkait hal ini, Anggota Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Sumardi meminta agar pemerintah daerah tegas dalam mengaplikasikan penerapan jam operasional truk bermuatan hasil tambang tersebut.
“Jangan sampai angkutan batubara ini, mengganggu mobilisasi warga. Apalagi, yang tonase over dimention, itu jalan bisa rusak,” kata Sumardi, Minggu (26/2/2023).
Menurutnya, Angkutan Over Dimension/ Over Loading (Odol) ini hampir tiap tahun jadi pekerjaan yang belum tuntas. Hal ini juga diperparah dengan tak berfungsi jembatan timbang yang ada di Bengkulu.
“Saat ini baru satu titik saja yang ada, yakni di daerah perbatasan antaran Lubuk Linggau Sumatera Selatan dengan Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Setidak-tidaknya ada 4 lah,” sampainya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://bengkulu.tribunnews.com/2023/02/26/dprd-provinsi-bengkulu-minta-pemda-tegas-soal-jam-operasional-angkutan-batubara.
Salam,
Divisi Informasi.