HONG KONG – Sejumlah pihak mengharapkan satuan tugas atau task force yang akan dibentuk Presiden Joko Widodo untuk mengurangi lamanya kontainer tinggal di terminal atau dwelling time diisi orang yang berani dan kompeten pada bidangnya.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II/IPC Richard Joost Lino mengatakan keberanian anggota satuan tugas (satgas) bakal dipertaruhkan guna menekan atau menegur institusi pemerintah hingga pihak yang memicu dwelling time masih tinggi.
BUKAN HAL BARU
Kepala Badan Inovasi dan Bisnis Ventura Institut Teknologi 10 September (ITS) Surabaya Saut Gurning menuturkan pembentukan satgas pernah dilakukan pada 2009. “itu hanya temporary, tidak cukup dengan satgas. Menurut saya kurang pas,” katanya.
Ahli kepelabuhanan dari Supply Chain Indonesia M. Iskandar menilai perlu dibentuk koordinator tunggal di pelabuhan yang memiliki kemampuan menilai regulasi yang telah ada atau yang akan diterbitkan oleh instansi terkait.
Selain itu, koordinator tunggal itu berwenang menolak regulasi baru yang akan menghambat proses bisnis di pelabuhan. Dia berpendapat kekuatan penuh atas seluruh pihak yang ada dalam proses bisnis pelabuhan harus disematkan pada otoritas tunggal di pelabuhan.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 29 Juni 2015