JAKARTA, KOMPAS – Sejumlah pelaku usaha pengolahan mulai mengimpor ikan untuk mencukupi kebutuhan bahan baku. Sebagian ikan yang diimpor dihasilkan di dalam negeri, tetapi ketersediaan stoknya saat ini tidak mencukupi.
Manajer PT Pahala Bahari Nusantara Tony, di Jakarta, Selasa (7/6), mengemukakan, pihaknya mengimpor ikan curah jenis cakalang dan baby tuna sebanyak 2.300 ton. Ikan ini dijadwalkan sandar di Pelabuhan Muara Baru, pekan ini. Perusahaan ini baru pertama kali mengimpor ikan guna mencukupi kebutuhan bahan baku pembuatan loin.
Solusi Jangka Pendek
Secara terpisah, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Kementerian Kelautan dan Perikanan Nilanto Perbowo dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, mengemukakan, impor ikan adalah solusi jangka pendek untuk memenuhi kontinuitas ketersediaan bahan baku dan sistem rantai dingin yang belum siap. Tidak tertutup kemungkinan jenis ikan yang diimpor juga dihasilkan di dalam negeri.
Selama Januari-April 2016, total izin pemasukan hasil perikanan (IPHP) mencapai 86.063,38 ton. Adapun realisasi impor selama Januari-Maret 2015 sebesar 29.035 ton. Beberapa jenis ikan yang diimpor antara lain ikan mackerel atau kembung, lemuru, dan cakalang.
Sumber dan berita selengkapnya:
Kompas, edsisi cetak 8 Juni 2016