Bisnis-jabar.com, BANDUNG–Rencana pemerintah yang akan menetapkan lima sektor baru yang dibuka bagi pemodal asing dinilai sebuah langkah positif dalam rangka memperbaiki pelayanan infrastruktur logistik dalam negeri.
Seperti diketahui, pemerintah tengah menyelesaikan draf revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) yang menetapkan lima sektor baru yang dibuka bagi kepemilikan asing serta 10 bidang masuk dalam relaksasi DNI.
Sektor usaha yang dibuka untuk pemodal asing itu a.l kebandaraan, pelabuhan yang terbatas pada aspek pengelolaan bukan kepemilikan aset, serta penyelenggaraan terminal darat dan terminal barang.
Chairman Supply Chain Indonesia Setijadi mengatakan banyak hal positif yang bisa didapatkan pemerintah yang tidak hanya sebatas pendanaan infrastruktur melainkan memacu kinerja BUMN yang selama ini menangani sektor tersebut.
“Tidak bisa dipungkiri kinerja pelayanan infrastruktur logistik belum memberikan kinerja yang baik sesuai diharapkan para pengguna. Karena masih terjadi kelambatan akibat berbelitnya birokrasi dan administrasi,” katanya, kepada Bisnis, Sabtu (9/11/2013).
Tak sekadar buruknya pelayanan tapi juga terbatasnya fasilitas yang ada semisal untuk proses bongkar muat di pelabuhan.
Ketika ditangani oleh investor asing, akan memberikan pilihan bagi konsumen antara mengambil pelayanan yang dilakukan asing atau oleh pelaku usaha yang selama ini.
“Dengan demikian, masyarakat pasti akan memilih mereka yang bisa memberikan pelayanan terbaik. Tidak ada pilihan bagi BUMN kecuali meningkatkan pelayanannya,” ucapnya.