JAKARTA, KOMPAS – Eksekusi proyek-proyek infrastruktur akan menjadi kunci mendorong pertumbuhan ekonomi. Dampak pengganda ekonomi akan menggerakkan berbagai sektor perekonomian di Indonesia. Proyek pembangunan sarana dan prasarana kereta api Bandara Soekarno-Hatta diharapkan memberikan dampak jelas, selain memperlancar akses penumpang pesawat.
Setelah menjadi wacana yang cukup lama, pembangunan akses kereta api dari Bandara Soekarno-Hatta segera dimulai setelah PT Kereta Api Indonesia ( Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) menandatangani perjanjian kredit sindikasi dengan empat bank, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk di Jakarta, Senin (20/4)
Direktur Keuangan PT KAI Kurniadi Atmosasmito menjelaskan, kredit sindikasi terdiri atas kredit untuk pembangunan prasarana dan sarana kereta api dengan tenor 14 tahun. Kredit diberikan kepada PT KAI sebesar Rp1,449 triliun atau sekitar 84 persen dari total proyek dan kepada PT Railink, perusahaan patungan antara PT KAI dan PT Angkasa Pura II, sebesar Rp612 miliar.
Sumber dan berita selengkapnya:
Kompas, edisi cetak 21 April 2015