Dampak pengoperasian jalur kereta api dwiganda Manggarai-Cikarang terhadap biaya logistik sangat bergantung pada tarif dan efektivitas pengiriman.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Logistik Carmelita Hartoto mengatakan, penggunaan kereta api sebagai moda transportasi pengiriman logistik sejauh ini lebih mahal ketimbang truk lantaran pengiriman logistik dengan kereta memerlukan transportasi lanjutan untuk sampai ke lokasi akhir pengiriman.
“Tapi, intinya, kereta api harus disiapkan karena bicara logistik terintegrasi artinya harus ada kereta api yang dekat dengan pelabuhan dan dekat lapangan penumpukan,” katanya, Senin, 5 Oktober 2015.
Logistics Performance Index (LPI), yang dikeluarkan Bank Dunia pada 2014, menunjukkan performa logistik Indonesia masih berada di urutan ke-53. Posisi tersebut jauh di bawah Singapura yang berada di posisi kelima, Malaysia di posisi ke-25, dan Thailand di peringkat ke-35.
Beban terbesar dalam sistem logistik nasional terletak pada komponen transportasi sebesar 12,04 persen dari PDB, disusul ongkos inventarisasi 9,47 persen, dan biaya administrasi 4,52 persen.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://suaracargo.com/2015/10/07/jalur-manggarai-cikarang-berdampak-pada-efisiensi-logistik/