REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, hingga 3 Januari 2024, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) telah menerbitkan 252.490 sertifikat halal untuk pelaku usaha di Jawa Timur. Dari jumlah tersebut, 98,52 persen sertifikat halal di antaranya, diterbitkan untuk pelaku usaha dari kalangan industri kecil dan menengah (IKM).
“Alhamdulillah berbagai upaya terus kita lakukan untuk mempercepat pengembangan industri halal di Jatim. Dengan berbagai langkah tersebut, Insya Allah kami optimistis Jatim mampu menjadi pusat industri halal di Indonesia,” kata Khofifah, Ahad (7/1/2024).
Khofifah mengatakan, sertifikasi ini sangat penting bagi pelaku usaha agar bisa masuk ke dalam industri halal. Apalagi, potensi pasar halal global terus tumbuh seiring dengan peningkatan permintaan produk halal di sektor makanan, fesyen, farmasi, kosmetik, pariwisata, media, rekreasi, serta keuangan syariah.
Khofifah menegaskan, Pemprov Jatim bakal terus mendorong percepatan pelaksanaan sertifikasi halal. Baik yang dilakukan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Majelis Ulama Indonesia (MUI), maupun lembaga lainnya.
“Percepatan sertifikasi industri halal Jatim melalui melalui Program SEHATI (Sertifikasi Halal Gratis) BPJPH harus terus dilakukan di berbagai forum strategis agar sertifikasi halal bisa tercapai maksimal, efektif, serta secepat mungkin,” ujarnya.
Khofifah menyatakan, sertifikasi halal adalah salah satu upaya untuk membawa Jatim menjadi pusat industri halal di Indonesia. Ia bahkan optimististis Bumi Majapahit bakal menjadi pusat Halal Value Chain (HVC) pada masa mendatang.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://rejogja.republika.co.id/berita/s6zp9s282/jawa-timur-menuju-pusat-industri-halal
Salam,
Divisi Informasi