JAKARTA – Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Pelabuhan Tanjung Priok menyiapkan lima langkah untuk mengantisipasi potensi kepadatan arus barang pada saat Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri.
Kepala Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai Pelabuhan Tanjung Priok R. Fadjar Doni memperkirakan akan terjadi lonjakan jumlah impor barang saat Ramadan karena meningkatnya kebutuhan untuk beberapa komoditas seperti pangan dan sandang.
Menurutnya, perkiraan lonjakan arus barang impor itu bisa dilihat dari tren pada setiap tahunnya terjadi seperti kenaikan jumlah kontainer dan penerimaan negara yang cukup signifikan pada Ramadan dan Idulfitri.
MASIH MANUAL
Doni menambahkan rata-rata peningkatan arus barang menjelang puasa dan Lebaran di Tanjung Priok mencapai 10%-15% ketimbang bulan biasanya. “Lonjakan biasanya akan terjadi pada Minggu ke dua dan ketiga bulan puasa,” tuturnya.
Terkait pembatasan waktu kegiatan relokasi peti kemas impor terminal asal TPS tujuan yang hanya dibatasi hingga pukul 20.00 WIB, dia menjelaskan hal itu guna menjaga tingkat pengawasan yang masih bersifat manual dengan petugas. “kalau sudah berbentuk elektronik sistem pengawasannya Bea dan Cukai Priok akan izinkan lagi layananoverbrengen 24/7,” ujarnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 17 Juni 2015