JAKARTA – Perusahaan forwarder mendesak pemanfaatan fasilitas terminal 2 Jakarta International Container Terminal (JICT) sebagai lokasi pelayanan sandar kapal dan bongkar muat peti kemas domestik sekaligus feeder ocean going.
Ketua Forum Pengusaha Jasa Transportasi dan Kepabeanan (PPJK) Pelabuhan Tanjung Priok M. Qadar Zafar mengatakan saat ini fasilitas pelayanan bongkar muat untuk kegiatan peti kemas domestik di Pelabuhan Priok masih lebih mahal ketimbang pelayanan peti kemas internasional.
“Jangan cuma wacana, kalau mau memanfaatkan terminal 2 JICT sebagai domestik akan lebih baik karena bisa menekan biaya logistik antarpulau. Daripada terminal tersebut menganggur sampai sekarang,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (12/2).
Dia menuturkan pelaku usaha transporasi dan jasa kepelabuhanan akan sangat terbantu dengan banyaknya pilihan fasilitas di pelabuhan, termasuk untuk kegiatan bongkar muat dan pengapalan kargo domestik yang saat ini.
“Kargo dan peti kemas antar pulau lewat priok terus tumbuh signifikan, bahkan tahun lalu saja mencapai 40% lebih pertumbuhannya. Jadi sudah selayaknya ada penambahan untuk fasilitas kargo jenis itu,” tuturnya.
Tautan, foto dan berita selengkapnya:
http://bisnis.com/articles/