Indonesia banget,” ujarnya.
Rachmat sendiri justru melihat masih sangat luas kesempatan perdagangan e-commerce di Indonesia. Sebab, kata Rachmat, baru sekitar 5% transaksi yang berlangsung online.
“Jadi masih ada 95% transaksi yang terjadi offline kita akan selalu mencoba membantu perdagangan dengan teknologi. Niat kami, dengan teknologi pasar akan semakin luas, transaksi makin luas, everybody happy,” tuturnya.
“Harapan kita BukaLapak bisa jadi ekosistem yang sustainable kalau bisa bertahan 00,0045%, bertahan lebih dari 100 tahun,” sambungnya dengan nada optimistis.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://inet.detik.com/business/d-4854200/kata-bukalapak-soal-pembatasan-barang-impor-di-e-commerce
Salam,
Divisi Informasi