Kepadatan Pelabuhan:
Aksi Timbun Barang di Priok Marak
Jakarta – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia mengungkapkan aksi penimbunan barang di terminal atau lini 1 Pelabuhan Tanjung Priok mulai marak sehingga memicu kepadatan peti kemas di pelabuhan tersebar di Indonesia itu.
Wakil Ketua Bidang Kepelabuhan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta Widijanto mengatakan saat ini tingkat kepadatan atau yard occupancy ratio (YOR) peti kemas impor di Tanjung Priok rata-rata di atas 15%.
Untuk itu, dia mendesak PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II dan kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok segera mengurangi kepadatan peti kemas tersebut.
“Kedua institusi itu mesti lebih cepat mengantisipasi hal ini. Kita jangan lagi saling menyalahkan sebab kami memperoleh informasi masih ada ribuan boks peti kemas yang ditimbun pemiliknya di lini 1,” ujarnya di sela-sela peninjauan ke lapangan PT Jakarta Internasional Container Terminal (JICT), Terminal Peti Kemas (TPK) Koja dan lapangan behandle Graha segera Rabu (26/6).
Tingginya kondisi YOR di pelabuhan itu, tambahnya, juga menyebabkan blok lapangan ekpspor juga terpakai untuk menumpuk kargo impor. Bila kondisi itu dibiarkan berlarut-larut akan menyebabkan pelabuhan terancam stagnasi.
Sumber Bisnis Indonesia, edisi Kamis 27 Juni 2013