×
Supply Chain Indonesia Video Channel
QUESTIONS? CALL: +62 22 720 5375 +62 821 1515 9595

Lembaga Pendidikan, Pelatihan, Konsultasi, Penelitian, Pengkajian & Pengembangan Logistik

+62227205375
Email: sekretariat@SupplyChainIndonesia.com

SUPPLY CHAIN INDONESIA
Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

Open in Google Maps
  • BERANDA
  • AGENDA
    • Seminar
    • Pelatihan
    • Workshop
  • PROFIL
  • BERITA
  • OPINI
  • UNDUH
    • Newsletter
    • Paparan SCI
    • Data Logistik
    • Kementerian dan Lembaga
    • Organisasi Internasional
    • Asosiasi dan Lembaga Non-Pemerintah
    • Seminar dan Konferensi
    • Forum Diskusi
    • Materi Pembelajaran
      • Manajemen Logistik
      • ERP
      • Sistem Transportasi dan Distribusi
      • Supply Chain Management
      • Manajemen Persediaan
    • Regulasi
      • Undang-Undang
      • Peraturan Presiden
      • Peraturan Pemerintah
      • Kementerian Perhubungan
      • Kementerian Perdagangan
      • Kementerian Keuangan
      • Kementerian Pertanian
      • Kementerian Kesehatan
      • Peraturan Gubernur
      • Kementerian Perindustrian
      • Badan Nasional Penanggulangan Bencana
  • KONTAK
  • GALERI
    • Seminar & Konferensi
    • Forum Diskusi
    • Pelatihan & Workshop
  • FORUM
  • LOKER
    • Perusahaan
    • Pencari Kerja
FREEINFO
Supply Chain Indonesia
Thursday, 02 October 2014 / Published in Berita

Kepelabuhanan, Lino: Proyek Cilamaya Disetop Saja

JAKARTA-Rencana pemerintah mengembangkan Pelabuhan Cilamaya justri dinilai BUMN jasa kepelabuhanan PT Pelindo II tidak perlu diteruskan menyusul akan rampungnya pembangunan Pelabuhan New Priok di Kalibaru, Jakarta Utara.

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Richard Joost Lino mengatakan awal mula rencana pembangunan Cilamaya adalah untuk membantu (back up) Pelabuhan Tanjung Priok yang ketika direncakanan hanya akan dikembangkan seluas 1 km dengan kapasitas tampung 1,5 juta TEUs.

Namun, seiring dengan pembangunan New Priok, total kapasitas tampung peti kemas jika digabungkan dengan Pelabuhan Tanjung Priok bisa mencapai 20 juta TEUs.

Namun, Ketua Umum Indonesia National Shipowners’ Association (INSA) Carmelita Hartoto berbeda pandangan. Dia mengatakan pembangunan Pelabuhan Cilamaya perlu diteruskan sebagai penunjang dari industri yang mulai tumbuh di Jawa Barat.

Ini karena Tanjung Priok sudah tidak mendukung sistem logistik nasional yang efisien lagi. Meskipun New Priok telah selesai dibangun, katanya, posisi Pelabuhan Tanjung Priok yang berada di tengah kota akan berkontribusi besar pada kemacetan sehingga memicu besarnya biaya logistik.

 

Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 2 Oktober 2014

 

Komentar

comments

Tagged under: distribusi, INSA, Logistics, LOGISTIK, Logistik Indonesia, New Priok, Pelabuhan Cilamaya, PElindo II, Pergudangan, rantai pasok, Supply Chain, Supply Chain Indonesia, transportasi

What you can read next

KA Logistik Operasikan KA Over Night Service Lintas Selatan
ALFI: Antrean Penumpukan Akibat Kapasitas dan Kinerja Operator
Pengusaha Truk Lega, Kemenhub Tak Larang Truk Beroperasi Pada Libur Akhir Tahun

Recent Posts

  • Bisnis Jasa Kurir Bertahan di Tengah Corona

    Jakarta – Bisnis jasa pengiriman logistik...
  • Serapan Ekspor Perikanan Menurun

    PROKAL.CO, SAMARINDA – Industri perikanan...
  • Menperin Optimis Ekonomi Dalam Negeri Bisa Bangkit Lebih Cepat

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Perin...
  • Trafik Kapal dan Barang di Pelabuhan Pelindo II Tanjungpandan Mulai Terdampak Pandemi Covid-19

    POSBELITUNG.CO, BELITUNG — Dalam kurun wa...
  • Agritech Sebut Logistik Jadi Tantangan saat Pandemi

    Bisnis.com, JAKARTA – Pembatasan sosial berskal...
  • GET SOCIAL

Copyright © 2017, SUPPLY CHAIN INDONESIA | Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

TOP
WhatsApp chat