×
Supply Chain Indonesia Video Channel
QUESTIONS? CALL: +62 22 720 5375 +62 821 1515 9393

Supply Chain Indonesia

Supply Chain Indonesia

Lembaga Pendidikan, Pelatihan, Konsultasi, Penelitian, Pengkajian & Pengembangan Logistik

+62227205375
Email: sekretariat@SupplyChainIndonesia.com

SUPPLY CHAIN INDONESIA
Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

  • BERANDA
  • PROFIL
  • AGENDA
    • Agenda 2022
    • Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • SCM Maritime Sector
      • Warehouse Management
      • Transportation Management
      • Cold Chain Logistics
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
    • E-Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • SCM Maritime Sector
      • Warehouse Management
      • Transportation Management
      • Cold Chain Logistics
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
  • OPINI
  • UNDUH
    • Paparan SCI
    • Infografis
    • Data Logistik
    • Kementerian dan Lembaga
    • Asosiasi dan Lembaga Non-Pemerintah
    • Seminar dan Konferensi
    • Forum Diskusi
    • Materi Pembelajaran
      • ERP
      • Manajemen Logistik
      • Sistem Transportasi dan Distribusi
      • Supply Chain Management
      • Manajemen Persediaan
    • Peraturan Perundangan
      • Undang-Undang
      • Peraturan Presiden
      • Peraturan Gubernur
      • Peraturan Pemerintah
      • Kementerian Pekerjaan Umum
      • Kementerian Perdagangan
      • Kementerian Perhubungan
      • Kementerian Pertanian
      • Kementerian Keuangan
      • Badan Nasional Penanggulangan Bencana
      • Kementerian Perindustrian
      • Kementerian Kesehatan
  • HUBUNGI KAMI
COMPANYPROFILE
Supply Chain Indonesia
Monday, 15 October 2018 / Published in Catatan

Kereta Barang Lebih Baik daripada CBL

Oleh: Setijadi | Chairman Supply Chain Indonesia

Pelindo II dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana merealisasikan proyek Inland Waterway Cikarang Bekasi Laut (CBL) yang merupakan proyek transportasi barang lewat kanal atau sungai antara Pelabuhan Tanjung Priok dan kawasan industri Cikarang.

Proyek CBL akan melancarkan transportasi barang maupun transportasi lainnya yang melalui jalur jalan raya dan tol Jakarta-Bekasi akan lebih lancar. Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, CBL akan dapat menangani sekitar 10-15% atau 200-300 juta ton kargo.

Supply Chain Indonesia (SCI) mengapresiasi rencana CBL karena merupakan salah satu upaya penyeimbangan penggunaan moda transportasi barang di Indonesia yang didominasi sekitar 90% oleh truk. Namun demikian, analisis SCI menunjukkan rencana realisasi proyek CBL perlu dipertimbangkan lagi.

Dari aspek keekonomian, jarak Pelabuhan Tanjung Priok dan Terminal CBL sekitar 30km mengakibatkan manfaat CBL tidak memadai dari aspek biaya dan waktu untuk proses bongkar muat barang di Pelabuhan maupun Terminal. Ekonomi skala juga tidak tercapai dengan kapasitas barge yang diperkirakan hanya 100 TEUs

Terminal CBL tidak berada di kawasan industri, sehingga diperlukan transportasi feeder dengan truk yang akan menambah proses dan biaya.

Pembangunan CBL memerlukan anggaran yang besar termasuk untuk pembongkaran dan penggantian beberapa infrastruktur seperti jembatan besar di Cibitung dan Muara CBL (Babelan), serta beberapa saluran pipa gas (a.l. milik Pertamina dan PGN), serta kabel dan tower listrik (milik PLN dan Cikarang Listrikindo).

Biaya pemeliharaan CBL akan mahal karena tingkat sedimentasi kanal yang tinggi dari area pertanian di sekitar CBL.

Proyek CBL itu sendiri tidak sesuai dengan Perda No. 12 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kabupaten Bekasi dan Perda No. 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Provinsi Jawa Barat.

Pengembangan transportasi barang dari/ke Pelabuhan Tanjung Priok harus mempertimbangkan aspek yang lebih luas, termasuk rencana Pelabuhan Patimban sebagai Proyek Strategis Nasional yang direncanakan beroperasi mulai tahun 2025.

Rekomendasi SCI
Dari beberapa alternatif moda transportasi barang antara Pelabuhan Tanjung Priok dan kawasan industri di wilayah Jawa Barat, SCI lebih merekomendasikan penggunaan kereta barang.

Pengangkutan barang antara Pelabuhan Tanjung Priok dan kawasan-kawasan industri, baik di Provinsi Jawa Barat maupun provinsi-provinsi lain di Pulau Jawa, dapat memanfaatkan beberapa container yard (CY) yang telah tersedia, misalnya di Cilegon, Cikarang, Klari, Cibungur, dan Bandung seperti ditunjukkan pada peta di bawah ini.

Gambar Lokasi Beberapa Container Yard Kereta Api di Pulau Jawa

Berdasarkan analisis SCI terhadap sekitar 70% volume ekspor-impor melalui Pelabuhan Tanjung Priok dari wilayah sekitar Jakarta, Provinsi Jawa Barat, dan Provinsi Banten tahun 2016, volume ekspor Tanjung Priok berasal dari Bekasi (sebesar 32%), Karawang (29%), Purwakarta (8%), Bandung (6%), Tangerang (14%), Bogor (4%), serta Cilegon dan Serang (8%).

Untuk impor, barang berasal dari Bekasi (sebesar 23%), Karawang (36%), Purwakarta (9%), Bandung (6%), Tangerang (14%), Bogor (4%), serta Cilegon dan Serang (3%).

CBL akan bermanfaat terutama untuk industri di wilayah Bekasi dan kurang sesuai dari aspek teknis dan ekonomis untuk menjangkau wilayah-wilayah lainnya itu.

Namun demikian, upaya pemanfaatan kereta barang tersebut harus dipersiapkan berbagai infrastruktur, baik di pelabuhan maupun CY KA, seperti peralatan bongkar muat, lapangan penumpukan, dll. Integrasi multimoda harus dilakukan secara efisien dan efektif.

 

Bandung, 14 Oktober 2018

 

Setijadi
Chairman | Supply Chain Indonesia
E-mail : setijadi@SupplyChainIndonesia.com
www.SupplyChainIndonesia.com

 

Download Catatan ini:

  Catatan SCI - Kereta Barang Lebih Baik daripada CBL (820.8 KiB, 368 hits)

Komentar

comments

Tagged under: Catatan, Catatan Logistik, Cikarang Bekasi Laut (CBL), distribusi, kereta barang, Konsultasi, Lembaga Konsultasi Logistik, Lembaga Pelatihan Logistik, Lembaga Penelitian Logistik, Logistics, LOGISTIK, Logistik Indonesia, pelatihan, PElindo II, Penelitian, pengembangan, Pengkajian, Pergudangan, rantai pasok, Supply Chain, Supply Chain Indonesia, transportasi

What you can read next

Kasus Pelabuhan Cilamaya: Suatu Pembelajaran
Peningkatan Kompetensi dan Sertifikasi SDM untuk Daya Saing Sektor Logistik
Logistik Penting Jadi Topik Debat Pilpres

Recent Posts

  • Damri Rencana Buka Rute ke Kawasan Industri

    FAJAR, TANJUNG SELOR – Damri Tan...
  • Volume Pengiriman Barang di Bandara Supadio Pontianak Alami Penurunan Hingga 10 Ton

    TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Jumlah...
  • Aturan ODOL Terus Ditunda, Kemenperin dan Apindo Harus Buka Mata

    JawaPos.com – Kecelakaan dimanapun bisa terjadi...
  • Tak Ada Pintu Impor Langsung di Kaltim

    SAMARINDA – Pemerintah sudah mengatur lar...
  • Sambut Arus Mudik, Kemenhub Segera Batasi Kendaraan Logistik

    JawaPos.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub...
  • GET SOCIAL

Copyright © 2017, SUPPLY CHAIN INDONESIA | Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

TOP
WhatsApp chat