KONTAN.CO.ID – Transportasi adalah bisnis yang sangat tua. Tapi, ada peluang besar untuk merevolusi bisnis ini. Termasuk, jasa pengiriman barang memakai sepeda motor, minibus, serta mobil boks.
Dulu, pemesanan dan pencocokan kendaraan untuk membawa barang menggunakan suara lewat call center. Tapi sekarang, cukup dengan sentuhan jari saja melalui internet “Kami mendigitalisasinya,” kata Shing Chow, Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Lalamove.
Sejak berdiri 2013 lalu, perusahaan rintisan (start-up) jasa pengiriman barang online dengan konsep berbagi asal Hong Kong ini telah menjelma menjadi “raksasa” logistik di Asia. Start-up yang dapat julukan Uber untuk Logistik itu sudah hadir di 100 kota.
Sebagian besar kota tempat Lalamove menancapkan kuku-kuku bisnisnya tersebut berada di China. “Di kota-kota ini, Lalamove menguasai hampir 80% pasar,” ujar Chow. Sisanya di Asia Tenggara juga Timur: Singapura, Ho Chi Minh City, Bangkok, Manila, Taipeh, dan tentu Hong Kong.
Chow membangun Lalamove, yang awal berdiri bernama EasyVan, menggunakan uang hasil kemenangannya dari bermain poker profesional selama bertahun-tahun di Makau. Ketika itu, lulusan Stanford University, Amerika Serikat, ini terpesona dengan Uber, dan berpikir untuk menerapkan konsep ini untuk logistik.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi