JAKARTA-Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok berjanji fokus membenahi dua kegiatan utama untuk menekan ongkos logistik di pelabuhan terbesar di Indonesia itu.
Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Bay M. Hasani mengatakan kedua kegiatan yang harus dibenahi adalah bongkar muat yang dilakukan perusahaan bongkar muat (PBM) terseleksi dan pemerikasaan fisik terpadu.
Selama ini, istilah PBM terseleksi dan nonseleksi termasuk masalah bagi hasil bongkar muat antara PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I-IV dan PBM tidak diatur dalam ketentuan perundang-undangan.
Evaluasi TPFT
Penasehat Asosiasi Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara Indonesia (Aptesindo) Syamsul Hadi mendesak Otoritas Priok mengevaluasi fungsi TPFT di Pelabuhan Tanjung Priok.
Dia menilai fungsi TPFT CDC-Banda yang dioperasikan Multi Terminal Indonesia selama ini tidak tepat sasaran dan justru menambah biaya logistik.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 14 Januari 2015