JAKARTA – Pelabuhan Tanjung Priok akan menerapkan formulasi baru penarikan biaya jasa bongkar muat barang dan peti kemas dengan mitra kerja perusahaan bongkar muat mulai Juli 2014.
General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Tanjung Priok Ari Henryanto mengatakan nantinya pihaknya hanya menarik dana dari rekening cash management system (CMS) yang disetorkan perusahaan bongkar muat (PBM) atau cargo owner maksimal 40% dari saat ini 100%.
CMS merupakan sistem rekening bersama yang dibangun oleh PT Pelindo II Tanjung Priok dan terkoneksi dengan lembaga perbankan dalam rangka menjamin ketersediaan dana atas pelayanan jasa di pelabuhan.
PACU PRODUKTIVITAS
Dia menilai PT Pelindo II Tanjung Priok akan memacu produktivitas bongkar muat dan layanan kapal dengan melibatkan pelaku usaha terkait guna mewujudkan pelabuhan yang efisien dan berdaya saing.
Untuk mendorong kemajuan pelabuhan, katanya, memerlukan dukungan semua pihak termasuk penyedia dan pengguna jasa pelabuhan. “PBM di Priok tetap kami pacu untuk melakukan investasi peralatan dan fasilitas pendukung pelabuhan,” paparnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 4 Juni 2014