Oleh: Dr. Zaroni, CISCP., CFMP.
Head of Consulting Division | Supply Chain Indonesia
Hampir tidak ada keseharian tanpa aktivitas logistik. Logistik hadir dalam kegiatan sosial, bisnis, militer, event, bantuan kemanusiaan, dan lain-lain. Logistik dapat dipandang dari berbagai perspektif. Dari berbagai perspektif ini, istilah logistik didefinisikan.
Dari perspektif konsumen, logistik merupakan kegiatan untuk menyampaikan produk ke konsumen secara tepat, yang memenuhi tujuh kriteria tepat. Dikenal dengan tujuh tepat logistik, yaitu: tepat produk, tepat penerima, tepat kuantitas, tepat kualitas, tepat waktu, tepat tempat, dan tepat biaya.
Perspektif inventory, logistik dimaknai sebagai pengelolaan inventory, baik dalam pemindahan maupun penyimpanan inventory.
Dari perspektif manfaat atau value, logistik merupakan kegiatan yang dapat memberikan nilai tambah bagi suatu produk atau jasa. Tanpa logistik, produk atau jasa tidak memiliki nilai ekonomi. Tanpa logistik, produk atau jasa hanya berada di suatu tempat yang mungkin tidak diperlukan. Setidaknya logistik memberikan nilai tambah ekonomi ke produk atau jasa melalui place utility, time utility, dan quantity utility.
Dalam ilmu ekonomi, ada lima jenis utility ekonomi yang memberikan nilai tambah ke produk atau jasa: perubahan bentuk, tempat, waktu, kuantitas, dan kepemilikan. Kelima utility ekonomi ini saling berkaitan.
Nilai produk atau jasa meningkat bila diubah bentuknya, dari material menjadi produk jadi. Material kayu memiliki nilai ekonomi. Perajin, pengukir, dan tukang kayu mampu meningkatkan nilai material kayu menjadi berlipat. Material kayu yang telah diubah menjadi produk jadi memiliki nilai seni dan fungsional, seperti furniture, kerajinan souvenir kayu, dan lain-lain. Transformasi material kayu menjadi produk-produk kerajinan dan seni mampu menaikkan nilai ekonomi material kayu. Teknologi manufaktur dan karya kreatif berperan dalam memberikan utility ekonomi melalui pengubahan bentuk (form utility).
Produk dan jasa meningkat nilainya bila dipasarkan ke tempat yang memerlukan. Nilai tambah yang dihasilkan ini karena place utility. Semakin produk mampu menjangkau ke tempat yang memerlukan, maka semakin tinggi nilai produk tersebut.
Produk tertentu melimpah (over supply) di suatu tempat, namun di tempat lain kekurangan (shortage). Durian selalu melimpah di Medan, sehingga harga durian di Medan jauh lebih murah dibandingkan di Jakarta yang supply duriannya kurang. Membawa durian dari Medan untuk dijual di Jakarta, akan meningkatkan nilai tambah durian. Logistik berperan dalam meningkatkan nilai tambah produk atau jasa melalui place utility.
Logistik menciptakan nilai place utility dengan cara memindahkan barang dari lokasi tempat produksi ke lokasi tempat konsumsi. Logistik memungkinkan membawa produk ke pasar yang lebih luas. Logistik mampu menyeimbangkan supply dan demand suatu produk untuk mencapai harga dan kuantitas equilibria.
Produk lebih bernilai bila tidak hanya tersedia di mana (where) konsumen memerlukan, namun juga kapan (when) konsumen memerlukannya. Produk meningkat nilai ekonominya bila tersedia di saat yang tepat.
Produk-produk fashion muslim, seperti sorban, sarung, hijab, baju koko, peci, dan sajadah akan dibutuhkan konsumen pada saat Ramadhan atau menjelang lebaran Idul Fitri. Logistik berperan dalam menyediakan produk pada waktu yang tepat. Logistik mampu menciptakan time utility.
Tidak cukup tempat (where) dan waktu (when) dalam menyediakan produk di market. Produk harus tersedia di pasar dalam jumlah yang tepat (quantity utility). Dalam aktivitas manufacturing, ketersediaan material dalam jumlah yang tepat menjadi penting. Overstock atas material merupakan pemborosan.
Sementara material yang mengalami stockout juga menimbulkan masalah dalam proses produksi. Akibatnya, produk tidak bisa di-deliver ke pasar dengan tepat. Logistik mampu memberikan nilai tambah produk dan jasa melalui penciptaan quantity utility.
Utility kepemilikan atau possession utility diciptakan melalui strategi dan program pemasaran. Promosi produk yang efektif akan mampu memengaruhi konsumen untuk menggunakan produk tersebut.
Aktivitas Logistik
Aktivitas apa saja yang dilakukan logistik agar mampu menciptakan nilai tambah produk melalui place utility, time utility, dan quantity utility? Logistik mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian aktivitas: transportasi, pergudangan dan penyimpanan, pengepakan, material handling, pengelolaan inventory, pemenuhan order (order fulfillment), inventory forecasting, perencanaan dan penjadwalan produksi, procurement, customer service, pemilihan lokasi pabrik dan distribusi, retur barang, layanan penjualan part dan pemeliharaan, dan disposal produk/material.
Transportasi. Umumnya transportasi merupakan aktivitas yang paling penting dalam logistik. Hampir lebih dari 60% biaya logistik total adalah biaya transportasi. Transportasi mengintegrasikan secara fisik jaringan dan node dalam supply chain melalui pemindahan material, part, dan finished goods. Inti kegiatan transportasi mencakup penentuan jalur (routing), penetapan keberangkatan dan kedatangan (scheduling), dan penentuan moda transportasi.
Penyimpanan. Penyimpanan berhubungan dengan manajemen inventory dan pergudangan. Semakin banyak inventory yang disimpan, memerlukan aktivitas pengelolaan pergudangan, mulai dari penerimaan, pengecekan inventory, penempatan di lokasi penyimpanan, pengambilan sesuai order, dan pemuatan barang untuk transportasi dan distribusi.
Keputusan penting dalam aktivitas penyimpanan selain menetapkan tingkat inventory, kebutuhan berapa banyak gudang, standar luas dan requirement gudang, lokasi gudang, dan lain-lain. Keputusan strategi dan kebijakan dalam penyimpanan dan pergudangan memengaruhi keputusan strategi dan kebijakan transportasi.
Pengepakan. Aktivitas logistik yang cukup penting adalah pengepakan. Selain berfungsi untuk melindungi produk dari kerusakan dan tetap menjaga kualitas produk, pengepakan akan memengaruhi proses handling produk transportasi dan penyimpanan. Saat ini, metode dan teknologi pengepakan dirancang untuk menurunkan biaya pengepakan, biaya transportasi, dan biaya penyimpanan. Densitas produk akan menentukan efisiensi penggunaan space dan kapasitas moda transportasi dan pergudangan. Perusahaan mulai lebih memerhatikan isu lingkungan dalam pengepakan, dengan menerapkan konsep 3R (reduce, reuse, dan recycle) dan penggunaan material yang ramah lingkungan.
Material Handling. Pemilihan teknologi dan jenis material handling menjadi pertimbangan dalam desain dan operasi pergudangan. Pemindahan barang dari gudang ke transportasi memerlukan material handling equipment yang sesuai dengan kapasitas dan dimensi barang. Teknologi material handling equipment semakin berkembang, dari mulai teknologi mekanik, semiotomasi, otomasi, dan robotic. Jenis material handling equipment beragam, seperti conveyor, forklift truck, overhead cranes, dan ASRS (automated storage and retrieval system).
Pengelolaan Inventory. Sasaran utama dalam pengelolaan inventory adalah memastikan kecukupan tingkat stock inventory dan memastikan keakuratan pemenuhan inventory (replenishment orders) dari pabrik atau vendor untuk mencegah terjadinya kehabisan stok (stockouts). Penggunaan teknologi informasi diperlukan untuk tracking status tingkat stock inventory. Secara periodik dilakukan stock opname atau penghitungan inventory secara fisik, kemudian dibandingkan dengan data inventory.
Pemenuhan Order. Logistik mencakup kegiatan pemenuhan order, mulai dari proses transmisi order baik secara manual maupun online, pemrosesan order, penyiapan order, dan pengiriman order. Pemenuhan order penting dalam logistik, mengingat dari aktivitas ini dapat diukur lead time, mulai dari transmisi order sampai barang diterima pelanggan. Dalam platform perdagangan online (e-commerce), pemenuhan order ini dikelola fulfillment center. Amazon, Alibaba, dan Lazada mengelola fulfillment center dalam proses pemenuhan order pelanggannya.
Inventory Forecasting. Peramalan permintaan (demand forecasting) menjadi aktivitas penting dalam logistik. Keakuratan dalam demand forecasting diperlukan untuk menentukan berapa dan kapan inventory diproduksi untuk memenuhi permintaan penjualan. Teknik demand forecasting telah dikembangkan seperti simple moving average, weighted moving average, dan exponential smoothing.
Perencanaan & Penjadwalan Produksi. Manakala inventory forecasting telah ditentukan, selanjutnya dilakukan perencanaan kebutuhaan sumber daya, seperti material, tenaga kerja, overhead pabrik untuk perencanaan dan penjadwalan produksi. Logistik berperan dalam menyiapkan material dan sumber daya lain yang diperlukan pada saat proses produksi. Ketersediaan material dalam jumlah dan waktu yang tepat merupakan tugas penting dalam logistik untuk perencanaan dan penjadwalan produksi.
Procurement. Pertimbangan mengapa procurement menjadi bagian penting dalam aktivitas logistik, mengingat kuantitas total yang dibeli akan memengaruhi lead time dan biaya logistik. Contoh keputusan dalam procurement untuk membeli part dari Tiongkok untuk memenuhi kebutuhan produksi pabrik di Kudus, memerlukan lead time 7 s.d 10 minggu.
Procurement juga memengaruhi tingkat stock inventory, holding cost, dan ordering cost. Pembelian dalam jumlah besar dengan frekuensi sedikit dalam setahun akan berimplikasi pada ordering cost rendah, namun holding cost tinggi karena menyimpan stock inventory dalam jumlah besar.
Customer Service. Dari perspektif logistik, kegiatan layanan pelanggan berkaitan dengan layanan order, pengiriman barang, dan layanan purna jual. Diperlukan koordinasi dan pengendalian inventory untuk memastikan pemenuhan order pembelian dari pelanggan.
Pemilihan Lokasi. Lokasi fasilitas pabrik, warehouse, dan distribution center penting dalam keputusan manajemen supply chain dan logistik. Lokasi pabrik, warehouse, dan distribution center akan memengaruhi biaya transportasi. Pertimbangan pemilihan lokasi didasarkan pada analisis kuantitatif dan kualitatif.
Aktivitas Logistik Lainnya. Perkembangan terkini, cakupan kegiatan logistik semakin luas untuk memberikan nilai tambah bagi produk dan jasa, seperti pengelolaan retur produk, reverse logistics, bahan sisa (scrap), dan penghapusan aset residu.
Logistik memegang peran penting dalam perdagangan dan ekonomi. Logistik memberikan nilai tambah produk dan jasa melalui penciptaan nilai place utility, time utility, dan quantity utility. Cakupan aktivitas logistik kini semakin luas untuk mengintegrasikan aliran material, produk, informasi, dan kas dalam supply chain management, dari hulu ke hilir.
Referensi: Coyle et al. (2017), Supply Chain Management, A Logistics Perspective, 10e, Cengage Learning.
8 Juni 2017
*Isi artikel merupakan pemikiran penulis dan tidak selalu mencerminkan pemikiran atau pandangan resmi Supply Chain Indonesia.
Download artikel ini:
SCI - Artikel Logistics Value Creation (761.4 KiB, 353 hits)