Oleh: Eko Kusuma Suryanzah
Praktisi Teknologi Informasi Industri Perbankan di Singapura
Integritas Data (Data Integrity)
Skenario ketiga, adalah bagaimana kita mengetahui jika tidak ada satu huruf pun yang berubah selama proses transmisi. Kita memiliki keyakinan jika, apa yang kita terima→ sama persis yang yang telah dikirim dan tak seorang pun telah mengubah isi dokumen selama perjalanan.
Implementasi sederhana dari proses ini adalah dengan melakukan komputasi berdasarkan semua huruf yang kita kirimkan. Mari kita ambil contoh sederhana dengan menghitung huruf dan lokasinya.
Sewaktu kita, memasukkan dokumen yang isinya “BAIK” ke dalam amplop, kita menyisipkan tulisan “75” di pojok kiri bawah. Maka sang penerima dapat mempertimbangkan apakah ada orang yang mengubah isi dokumen kita.
Semua contoh pengamanan data di sini ditampilkan secara sederhana untuk memudahkan untuk menunjukkan bahwa ada proses pengamanan selama data kita berjalan.
Proses Bisnis yang Melibatkan Otoritas/Regulator
Di infrastruktur tunggal yang menghubungkan semua interaksi antar bank di dunia juga dapat memiliki mekanisme monitoring dan approval dari pembuat regulasi atau otoritas keuangan suatu negara. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini, jika misalnya DBS Bank melakukan transaksi dengan OCBC Bank dalam mata uang Dollar Singapura, maka dengan mekanisme tertentu, dokumen permohonan transaksi yang dikirimkan oleh DBS Bank akan ter-copy secara otomatis ke Otoritas Moneter di Singapura.
Dokumen tersebut akan tertahan, sampai otoritas moneter memberikan persetujuan atas transaksi ini. Jika ororitas memberikan respon positif, maka dokumen transaksi ini akan diteruskan ke OCBC. Tetapi, jika otoritas menyatakan ada masalah, maka dokumen ini akan dikembalikan kepada DBS Bank. Dengan cara ini, Otoritas Moneter di Singapura tetap dapat melakukan monitoring terhadap peredaran uang Dollar Singapura untuk transaksi domestik. Artinya, jika diperlukan infrastruktur tunggal, mampu memberikan alternatif kepada regulator untuk terlibat mengawasi atau menentukan kelayakan sebuah transaksi menggunakan sistem elektronik.
Broadcasting Informasi
Dengan adanya media tunggal semacam ini, bank juga dapat melakukan broadcast informasi kepada seluruh bank di dunia. Misal, Bank Mandiri ingin memberitahukan kepada seluruh bank di dunia bahwa mereka baru saja melakukan merger sehingga semua transaksi dengan semua bank terdahulu harus ditujukan kepada Bank Mandiri sejak tanggal tertentu.
Jika semua entitas supply chain terkoneksi dengan sebuah infrastruktur tunggal, maka cukup dengan menggunakan fasilitas ini dapat mendistribusikan sebuah regulasi baru secara cepat dan gampang kepada semua pihak. Jika misalnya, terjadi embargo terhadap sebuah entitas tertentu, fasiitas ini juga bisa digunakan untuk menginformasikan hal tersebut.
Integrasi dengan Infrastruktur Lainnya
Saya ingin memperlihatkan satu contoh yang terjadi di Eropa dalam proyek TARGET2 SECURITIES (T2S) bagaimana industri perbankan yang memiliki infrastruktur tunggal melakukan integrasi dengan infrastruktur sekuritas (misalnya Bursa Efek) dapat berlangsung dengan baik.
Proyek ini, perlu melakukan integrasi antara bank dan seluruh infrastruktur pasar sekuritas (stock) di Eropa. Sebelum implementasi T2S, jika bank di suatu negara Eropa ingin melakukan pembelian sekuritas (surat berharga atau stock) dari Spanyol dan ingin menjualnya di Jerman, maka diperlukan dua kali transaksi dan memakan waktu yang lama.
Setelah proyek T2S diimplementasikan, infrastruktur bank yang tunggal tadi mampu mengubungkan semua pasar sekuritas. Selanjutnya, bank hanya perlu melakukan satu kali transaksi untuk membeli saham dari Spanyol dan menjualnya di Jerman dalam hitungan menit.
Bank-bank di dunia telah melakukan integrasi secara global sejak sebelum tahun 1980 dan ini menjadi tumpuan semua bank di dunia untuk saling berinteraksi antar mereka dan ini termasuk dengan semua otoritas atau regulator moneter di dunia. Infratruktur tunggal ini membuat integrasi industri bank dengan stakeholder lainnya menjadi lebih mudah. Hal ini memberikan peluang yang sama untuk pemain supply chain dalam membangun hal yang sama dengan infrastruktur tunggal.
8 Desember 2020
*Isi artikel merupakan pemikiran penulis dan tidak selalu mencerminkan pemikiran atau pandangan resmi Supply Chain Indonesia.
Download artikel ini:
SCI_-_Artikel_Membangun_Infrastruktur_Tunggal_dalam_Supply_Chain_Bagian_3_dari_3.pdf (352.4 KiB, 126 hits)