×
Supply Chain Indonesia Video Channel
QUESTIONS? CALL: +62 22 720 5375 +62 821 1515 9393

Supply Chain Indonesia

Supply Chain Indonesia

Lembaga Pendidikan, Pelatihan, Konsultasi, Penelitian, Pengkajian & Pengembangan Logistik

+62227205375
Email: sekretariat@SupplyChainIndonesia.com

SUPPLY CHAIN INDONESIA
Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

Open in Google Maps
  • BERANDA
  • PROFIL
  • AGENDA
    • Agenda 2023
    • Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • SCM Maritime Sector
      • Warehouse Management
      • Transportation Management
      • Cold Chain Logistics
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
    • E-Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • SCM Maritime Sector
      • Warehouse Management
      • Transportation Management
      • Cold Chain Logistics
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
  • OPINI
  • UNDUH
    • Paparan SCI
    • Infografis
    • Data Logistik
    • Kementerian dan Lembaga
    • Asosiasi dan Lembaga Non-Pemerintah
    • Seminar dan Konferensi
    • Forum Diskusi
    • Materi Pembelajaran
      • ERP
      • Manajemen Logistik
      • Sistem Transportasi dan Distribusi
      • Supply Chain Management
      • Manajemen Persediaan
    • Peraturan Perundangan
      • Undang-Undang
      • Peraturan Presiden
      • Peraturan Gubernur
      • Peraturan Pemerintah
      • Kementerian Pekerjaan Umum
      • Kementerian Perdagangan
      • Kementerian Perhubungan
      • Kementerian Pertanian
      • Kementerian Keuangan
      • Badan Nasional Penanggulangan Bencana
      • Kementerian Perindustrian
      • Kementerian Kesehatan
  • HUBUNGI KAMI
COMPANYPROFILE
Supply Chain Indonesia
Friday, 06 March 2015 / Published in Artikel Pengadaan

Mempercepat Lead Time Proses melalui Lean System


Oleh: Ir. Berty Argiyantari, M.M. | Senior Consultant at Supply Chain Indonesia
 

Lean adalah suatu pendekatan sistemik untuk menghilangkan pemborosan  atau aktivitas yang tidak bernilai tambah  melalui perbaikan berkesinambungan dengan cara mengalirkan produk dan informasi sesuai kebutuhan pelanggan. Lean tidak hanya berpedoman  pada teknik-teknik atau alat-alat saja, tetapi juga mengerjakan sesuatu hal dengan cara yang sederhana dan seefisien mungkin, dengan tetap memberikan kualitas tinggi dan pelayanan yang cepat dan tepat. Dalam proses kerja keseharian kita perlu mengenali apa saja yang menjadi hambatan dalam menghasilkan proses yang handal. Di sini diperlukan cara pandang yang sedikit berbeda mengenai sebuah proses. Ketika konsep lean sudah dipahami, penting  pula untuk dimengerti perbedaan antara processing time dan cycle time. Pada gambar di bawah ini (gambar 1) mengilustrasikan sebuah cycle time, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pesanan pelanggan, dihitung sejak pelanggan memesan barang sampai barang tersebut siap kirim. Sedangkan processing time adalah waktu yang dibutuhkan untuk proses perubahan dari bahan baku menjadi sebuah produk. Terlihat bahwa terjadi perbedaan yang signifikan. Pada pendekatan tradisional, manajemen lebih menitikberatkan pada bagaimana cara meningkatkan atau mempercepat proses yang memberikan nilai tambah. Walaupun segala upaya yang dikerahkan untuk meningkatkan aktivitas ini, hasilnya tidak akan maksimal karena secara kuantitas hanya 5% dari total aktivitas.  Pendekatan yang dilakukan oleh lean justru  kebalikannya, yaitu bagaimana mengurangi non value added activities atau aktivitas yang tidak bernilai tambah yang pada kenyataannya jauh lebih besar. 3

Gambar 1. Cycle Time

Perlu diketahui, bahwa tidak semua aktivitas tidak bernilai tambah bisa dihilangkan. Ada aktivitas yang tetap dilakukan karena terkait dengan peraturan ataupun penggunaan teknologi, yang disebut dengan non value added necessary activities dan aktivitas ini masih bisa ditoleransi.  Sedangkan fokus utama lean ada  pada menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah yang besarnya sekitar 60% dari total proses. Pemborosan-pemborosan ini pada umumnya bersembunyi di balik tingginya tingkat persediaan sehingga menutupi masalah yang timbul. 4

Gambar 2. Jenis aktivitas dalam sebuah proses

  Musuh utama Lean Musuh lean yaitu pemborosan. Ada 3 jenis pemborosan yang harus dihilangkan, yaitu Muda – Mura – Muri (3M). MUDA  artinya segala aktivitas sesuatu yang tidak memiliki nilai tambah dari sudut pandang pelanggan, di mana pelanggan tidak bersedia membayar biaya yang timbul akibat adanya pemborosan ini. Pemborosan tidak hanya berupa material yang terbuang sia-sia, tetapi juga sumber daya lain termasuk peralatan waktu, energi dan tempat. Adapun 8 jenis pemborosan Muda yaitu: 5

Gambar 3. Jenis pemborosan MUDA – DOWNTIME

 MURA  artinya tidak teratur, tidak seimbang, tidak merata dan bervariasi. Mura adalah pemborosan yang timbul karena adanya  ketidakteraturan dan variasi dari suatu proses yang menghasilkan inkonsistensi hasil. Bisa juga dihasilkan oleh ketidakseimbangan beban atau volume kerja yang berfluktuasi. Akibatnya, ada waktu-waktu tertentu di mana karyawan tidak maksimal beban pekerjaannya dengan produktivitas yang rendah, namun di satu sisi untuk mengejar target karyawan harus menjalani lembur.  MURI  artinya beban berlebih. Pemborosan jenis Muri terjadi karena beban yang berlebihan  atau proses/urutan kerja yang terlalu panjang. Bisa terjadi pada peralatan dan manusia. Pembagian kerja yang tidak merata antar satu karyawan atau peralatan dengan yang lainnya dapat memicu timbulnya pemborosan jenis ini dan bila dipaksakan akan  menciptakan kondisi kerja yang tidak kondusif atau peralatan akan cepat rusak. Pemborosan muri dapat dihindari melalui standarisasi kerja dan penyederhanaan proses.   Bagaimana harus bersikap? Bagaimana kita harus bersikap ketika menemukan  pemborosan pada proses kerja? Yang harus diingat dan diperhatikan adalah tidak menghakimi dan  jangan saling menyalahkan satu sama lain. Lebih penting bagi kita untuk melihat suatu pemborosan sebagai berikut: “ …pemborosan adalah aktivitas, bukan perorangan” “… pemborosan adalah kesempatan untuk  perbaikan” “… pemborosan ada di mana saja, tidak  hanya di area kerja tertentu”  

Download Artikel ini:

  Mempercepat Lead Time Proses melalui Lean System (919.5 KiB, 1,122 hits)

Komentar

comments

Tagged under: distribusi, Lean System, Logistics, LOGISTIK, Logistik Indonesia, Pergudangan, rantai pasok, Supply Chain, Supply Chain Indonesia, transportasi

What you can read next

Layanan Pengadaan Secara Elektronik
Strategi Meraih Cost Saving Melalui Proses Procurement yang Efisien Dan Efektif
Memahami Posisi Tawar Terhadap Vendor melalui Vendor Preferencing Matrix

Recent Posts

  • Menkeu Optimistis Ekonomi Kuartal IV 2022 Tumbuh di Atas 5,3 Persen

    JawaPos.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mul...
  • Terminal Peti Kemas Surabaya Layani Tiga Service Baru Mulai Januari 2023

    Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS) sebagai anak...
  • PT Pelni Tambah Dua Kapal Masuk ke Pelabuhan Ambon pada 2023, Begini Penjelasannya

    Ambon (ANTARA) – PT Pelni Cabang Ambon me...
  • Arus Bongkar Muat IPC Terminal Petikemas pada 2022 di Atas Target

    Bisnis.com, JAKARTA –  IPC Terminal Petik...
  • Pembangunan Dermaga Logistik IKN Nusantara Rp 99 Miliar, Tiga Kapal Ponton Bisa Sandar

    TRIBUNKALTIM.CO – Pembangunan I...
  • GET SOCIAL

Copyright © 2017, SUPPLY CHAIN INDONESIA | Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

TOP
WhatsApp chat