×
Supply Chain Indonesia Video Channel
QUESTIONS? CALL: +62 22 720 5375 +62 821 1515 9393

Supply Chain Indonesia

Supply Chain Indonesia

Lembaga Pendidikan, Pelatihan, Konsultasi, Penelitian, Pengkajian & Pengembangan Logistik

+62227205375
Email: sekretariat@SupplyChainIndonesia.com

SUPPLY CHAIN INDONESIA
Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

  • BERANDA
  • PROFIL
  • AGENDA
    • Agenda 2023
    • Training
      • Supply Chain Management
      • Warehouse Management
      • Basic Logistics
    • E-Training
      • Ahli Kepabeanan
      • Basic Logistics
      • Cold Chain Logistics
      • Dangerous Goods Handling for Multimode Transport
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Supply Chain Management
      • Supply Chain Risk Management
      • Transportation Management
      • Warehouse Management
    • Workshop/Webinar
      • Workshop Manajemen Pajak Batch 2
    • Seminar
  • OPINI
  • UNDUH
    • Infografis
    • Paparan SCI
    • Data Logistik
    • Kementerian dan Lembaga
    • Organisasi Internasional
    • Asosiasi dan Lembaga Non-Pemerintah
    • Seminar dan Konferensi
    • Forum Diskusi
    • Materi Pembelajaran
      • Manajemen Logistik
      • ERP
      • Sistem Transportasi dan Distribusi
      • Supply Chain Management
      • Manajemen Persediaan
    • Regulasi
      • Undang-Undang
      • Peraturan Presiden
      • Peraturan Pemerintah
      • Kementerian Perhubungan
      • Kementerian Perdagangan
      • Kementerian Keuangan
      • Kementerian Pertanian
      • Kementerian Kesehatan
      • Peraturan Gubernur
      • Kementerian Perindustrian
      • Badan Nasional Penanggulangan Bencana
  • AWARDS
  • KONTAK
COMPANYPROFILE
Supply Chain Indonesia
Sunday, 07 June 2015 / Published in Artikel Kepelabuhanan

Menelusuri Peluang Bisnis Logistik kepelabuhanan

Rudy SangianOleh: Rudy Sangian | Senior Consultant at Supply Chain Indonesia

 

Gagasan Tol Laut yang diusulkan oleh Presiden Joko Widodo diharapkan menjadi angin segar untuk bisnis kepalabuhan dan pelayaran di Indonesia.

Tol laut tersebut dimaksudkan untuk mengurangi disparitas harga antar pulau di Indonesia dan untuk menurunkan biaya logistik di Indonesia.

Dari hasil observasi dan wawancara langsung di wilayah lampung mengenai peluang bisnis pelabuhan dan kondisi umum bisnis logistik pelabuhan pada dua tahun yang lalu, adalah sebagai berikut:

  1. Utilisasi peralatan baru bongkar muat yang dikelola BUMN Operator Pelabuhan itu hanya 30% saja (tidak maksimum).
  2. Produksi maksimum bongkar muat rata-rata tidak lebih dari 9000 TEUS per bulan.

Lampung memiliki banyak pelabuhan yang dikelola sendiri dan yang menjadi pertanyaan adalah utilisasi peralatan baru BUMN Operator Pelabuhan itu hanya 30% (padahal alat-alatnya baru dengan harga puluhan milyar rupiah), sementara pelabuhan-pelabuhan kecil di sekitarnya ada kegiatan bongkar muat yang rutin setiap harinya.

Secara umum ini memberikan indikator bahwa pasar logistik pengiriman barang itu tidak dapat diserap 100% oleh pelabuhan yang dikelola BUMN Operator Pelabuhan tersebut.

Saya lanjutkan kegiatan penelitian tentang bagaimana tender pengiriman barang itu dilakukan dan dari info wawancara ditemukan bahwa kebanyakan Peserta Pemenang Tender pengiriman barang itu adalah perusahaan-perusahaan yang mengelola pelabuhan-pelabuhan kecil dimaksud. Dengan demikian kegiatan logistik pengiriman barang itu dapat dilakukan di pelabuhan yang dikelolanya sendiri dan tidak dikerjasamakan dengan pelabuhan  yang dikelola oleh BUMN Operator Pelabuhan dimaksud.

Selanjutnya, saya pernah ke Gede Bage Bandung dan melakukan wawacara dengan Manajer Petikemasnya dan mendapatkan kesimpulan bahwa sekalipun totalitas biaya pengiriman logistik dari MTI Jakarta ke Bandung itu bisa diatur lebih murah namun beliau mengatakan tidak mudah menggeserkan perilaku serta hubungan yang eksklusif antara Manajer Ekspor Import Manufaktur dengan langganan perusahaannya yang sudah bertahun-tahun menjadi Mitra Logistik pengiriman barang antara Jakarta – Bandung yang menggunakan angkutan truk.

 

KELUWESAN PELAKU USAHA LOGISTIK

Dalam setiap tender pengiriman barang apalagi sudah terbangun secara “eksklusif” dan “tahu-sama-tahu” maka strategi merebut pasar logistik dengan harga yang termurah itu bukanlah suatu jaminan bahwa kita bisa menjadi leader dalam dunia logistik pengiriman barang.

Kemitraan perusahaan logistik dengan para Manajer Logistik perusahaan manufaktur itu lebih luwes, lebih friendly.

Sedangkan, BUMN Operator Pelabuhan atau BUMN Penyelenggara Logistik itu lebih kaku yang disebabkan tidak bisa menyediakan “buffer” karena sebagai BUMN itu selalu di-audit Laporan Keuangannya dengan cara yang sudah baku di BUMN.

 

PERDANA TOL LAUT LAMPUNG SURABAYA
Pada tanggal 6 Mei 2015 yang lalu telah diresmikan Proyek Tol Laut menggunakan KM Mutiara Persada III untuk menghubungkan logistik pengiriman barang dari Lampung ke Surabaya.

Tetapi walaupun ada proyek tol laut tersebut yang telah digagas oleh Pelindo II dan Pelindo III masih terjadi sepi muatan sebesar 50% dari kapasitas yang diharapkan.

Sekalipun ekonomi turun pada beberapa bulan ini tapi tetap saja kita melihat pada jalur Pantura ada saja truk-truk yang mengangkut barang dari Jakarta ke Surabaya dan sebaliknya.

 

CORE COMPETENCY DAN PERILAKU PASAR LOGISTIK PENGIRIMAN BARANG

Regulator Pelabuhan tetap dikelola oleh pemerintah/regulator. Dan BUMN Operator Pelabuhan tetap BUP (Badan Usaha Pelabuhan) yang berdasarkan UU 17/ 2008 mengelola pelabuhan secara komersil.

Core competency keduanya itu sudah statik dan tidak bisa merubah perilaku dunia pasar logistik pengiriman barang.

Regulator Pelabuhan tidak bisa menjadi Pelaku Usaha Logistik dan BUMN Operator Pelabuhan juga tidak bisa menjadi Regulator Pelabuhan atau menjadi Pelaku Usaha Logistik.

Definisi Reformasi Pelabuhan adalah memutuskan mata rantai politikus, birokrasi dan pebisnis sehingga semua yang ada sekarang dapat fokus berjalan sesuai dengan core competency-nya masing-masing; tidak ada yang monopoli di pelabuhan.

 

DORONGAN KEBUTUHAN KONSORSIUM AD-HOC

Penyelesaian permasalahan pelabuhan harus diselesaikan secara bersama antara pemerintah, asosiasi dan para pelaku usaha logistik. Hal ini bisa dilakukan dengan mengadakan Konsorsium Ad-Hoc

Konsorsium Ad-Hoc kalau di ranah perhubungan udara itu ada wadahnya yang disebut dengan IASM (Indonesian Airport Slot Management), yang tupoksi-nya adalah mengalokasikan slot bagi Maskapai Penerbangan dengan cara tidak diskriminatif dan berlangsung secara transparan dan fair – first booking first service dan IASM melakukan koordinasi dengan Operator Bandara (AP I dan AP II) agar terjadi kelancaran kapal udara masuk bandara dan keluar bandara.

Mari kita duduk bersama untuk menyelesaikan permasalahan pelabuhan di Indonesia dan memajukan bisnis logistik kepelabuhanan dengan membentuk dewan kepelabuhanan yang bisa menjadi penengah seperti IASM di ranah perhubungan udara.

 

Download artikel ini:

  Menelusuri Peluang Bisnis Logistik Kepelabuhanan (517.0 KiB, 927 hits)

 

Komentar

comments

Tagged under: distribusi, Logistics, LOGISTIK, Logistik Indonesia, Pergudangan, rantai pasok, Supply Chain, Supply Chain Indonesia, transportasi

What you can read next

Permasalahan dalam Aktivitas Pelabuhan di Indonesia
Mengapa Ekspor Tidak dengan C&F dan Impor Tidak dengan FOB? (Bagian #1)
Pembangunan Tujuh Pelabuhan Indonesia sebagai Hub Internasional

Recent Posts

  • Pengembangan Pelabuhan Batu Ampar, Investasi Rp3,8 Triliun Bakal Dikucurkan

    Bisnis.com, BATAM – Badan Pengusahaan (BP...
  • Pelaku Usaha Perikanan Minta PIT Segera Ditunda

    Beberapa waktu lalu, perwakilan nelayan yang te...
  • Wujudkan Komitmen, Bea Cukai Magelang Fasilitasi Pengusaha Lokal Go International

    jpnn.com, MAGELANG – Bea Cukai melalui un...
  • Sektor Ini Miliki Peran Strategi dalam Pertumbuhan Bisnis Industri Logistik

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tren belan...
  • KKP Siapkan Integrasi Rencana Tata Ruang Darat dan Laut di IKN

    INFO NASIONAL – Kementerian Kelautan...
  • GET SOCIAL

Copyright © 2017, SUPPLY CHAIN INDONESIA | Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

TOP
WhatsApp chat