JAKARTA (beritatrans.com) – Harga avtur di Indonesia lebih mahal di bandingkan negara tetangga seperti Singapura atau Malaysia. Harga di Indonesia lebih mahal antara 2,5% sampai 7% per liter.
Kondisi tersebut dikeluhkan pelaku usaha khususnya maskapai penerbangan nasional. “Harga avtur di Indonesia lebih mahal sampai 7% dibandingkan di Singapura. Akibatnya membuat beban operasi maskapai nasional makin berat,” kata Ketua INACA Arif Wibowo di Jakarta.
Oleh karen itu, lanjut dia, INACA meminta struktur harga avtur ditinjau kembali. Aneka pungutan yang tidak terkait langsung dengan kepentingan maskapai sebaiknya dihilangkan.
“Dengan begitu, harga avtur di Indonesia lebih murah dan beban operasi maskapai lebih rendah,” kata Arif yang juga mantan Dirut Citilink Indonesia itu.
Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menambahkan, throughput fee yang ditarik BPH Migas melalui Pertamina hendaknya dihilangkan. Ini cukup membebani maskapai. “Apalagi, tak ada pelayanan yang diberikan oleh BPH Migas juga,” kritik Agus.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://beritatrans.com/2014/12/16/mengapa-harga-avtur-di-indonesia-lebih-mahal/