Isu miring pembatalan pembangunan beberapa infrastruktur di daerah Karawang, Jawa Barat, tampaknya kini sudah mendapat titik terang. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan bahwa proyek infrastruktur baru, seperti Pelabuhan Cilamaya, tetap akan dibangun. Begitu pula infrastruktur lain, seperti Bandara Karawang dan rencana pembangunan jalur Kereta Api Cilamaya-Karawang.
Rencananya, pembangunan Pelabuhan Cilamaya akan dibantu pihak Jepang. Sementara itu, Bandara Karawang akan dibangun oleh investor. Untuk jalur kereta, pemerintah akan memberikan izin kepada pengusaha Karawang yang bersedia menyediakan lahannya. Pengusaha tersebut bisa bekerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Ia juga menyatakan bahwa Cilamaya jadi dibangun. “Saya juga sudah bertemu Dubes Jepang. Pada prinsipnya, saya setuju untuk kepentingan bangsa,” kata Jonan kepada pengusaha di Kadin.
Hambatan Cilamaya
Atas persetujuan pembangunan Cilamaya tersebut, Menhub mengaku diprotes PT Pelindo II (Persero). Pasalnya, Pelindo II sedang membangun pelabuhan raksasa di Kalibaru (New Priok). Meski diprotes, Jonan tetap merestui pembangunan Pelabuhan Cilamaya.
Menurut Ketua Kadin, Susilo Bambang Sulistyo, hambatan lain terkait Cilamaya adalah isu penggeseran posisi pelabuhan. Lokasi sebelumnya berada dalam area fasilitas migas Pertamina. sehingga menggeser fasilitas tersebut akan mempengaruhi produksi migas dan pendapatan negara.
Susilo menuturkan, lokasi Pelabuhan Cilamaya sebaiknya tidak perlu digeser. “Kemarin kan sudah distudi dan layak,” tegasnya. Ia juga mengatakan bahwa, di negara lain, banyak blok migas yang tetap bisa dibangun pelabuhan internasional di dekatnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://suaracargo.com/2014/11/17/menhub-jonan-pastikan-cilamaya-jadi-dibangun/