JAKARTA-Pengelola terminal peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara diminta mempergencar sosisalisai ke kawasan industri untuk mendongkrak produktivitas pelabuhan terbesar di Indonesia itu.
Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta Widijanto menyatakan kawasan industri atau hinterland yang potensial bagi Pelabuhan Tanjung Priok tersebar di beberapa wilayah di Banten dan Jawa Barat.
“Potensi hinterland tersebut mestinya juga dimanfaatkan pengelola terminal peti kemas di Priok untuk mensosialisasikan fasilitas apa saja yang ada di Pelabuhan itu,” katanya kepada Bisnis di Jakarta, Minggu (22/1).
Hinterland Pelabuhan Tanjung Priok berdasarkan data ALFI DKI Jakarta berasal dari wilayah di Merak atau Cilegon mencapai 668 hektare, Tangerang seluas 500 hektare, dan Bekasi 6.500 hektare.
Sebenarnya, dia menambahkan fasilitas di Pelabuhan Tanjung Priok sudah sangat mumpuni untuk melayani kegiatan logistik melalui angkutan laut. Widijanto juga mempertanyakan program optimalisasi Terminal 2 di JICT di Pelabuhan Tanjung Priok, yang kini menganggur.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak Senin, 23 Januari 2017
Salam,
Divisi Informasi