Jakarta – Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia berpendapat perlu ada evaluasi penanganan layanan bongkar muat kargo umum nonkontainer di Pelabuhan Tanjung Priok.
Ketua BPD Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) DKI Jakarta Subandi mengatakan penanganan jenis barang itu oleh perusahaan bongkar muat (PBM) terseleksi anggota Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) DKI Jakarta masih tidak teratur.
“Sebaiknya enggak perlu ada seleksi PBM namun yang harus dikedepankan adalah service yang cepat, rapi, dan efisien. Selama ini kami lihat kok masih semrawut,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (12/3).
Subandi menambahkan importir atau pemilik barang di pelabuhan tidak peduli dengan latar belakang PBM. Namun, dia menambahkan importir hanya mementingkan PBM aktif menekan biaya logistik.
“Sekarang layanannya saya masih semrawut kok mengusulkan mau naikkan tarif bongkar muat untuk kargo nonkontainer. Jelas kami menolak kenaikan itu,” paparnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak Senin, 13 Maret 2017
Salam,
Divisi Informasi