×
Supply Chain Indonesia Video Channel
QUESTIONS? CALL: +62 22 720 5375 +62 821 1515 9393

Supply Chain Indonesia

Supply Chain Indonesia

Lembaga Pendidikan, Pelatihan, Konsultasi, Penelitian, Pengkajian & Pengembangan Logistik

+62227205375
Email: sekretariat@SupplyChainIndonesia.com

SUPPLY CHAIN INDONESIA
Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

  • BERANDA
  • PROFIL
  • AGENDA
    • Agenda 2022
    • Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • SCM Maritime Sector
      • Warehouse Management
      • Transportation Management
      • Cold Chain Logistics
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
    • E-Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • SCM Maritime Sector
      • Warehouse Management
      • Transportation Management
      • Cold Chain Logistics
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
  • OPINI
  • UNDUH
    • Paparan SCI
    • Infografis
    • Data Logistik
    • Kementerian dan Lembaga
    • Asosiasi dan Lembaga Non-Pemerintah
    • Seminar dan Konferensi
    • Forum Diskusi
    • Materi Pembelajaran
      • ERP
      • Manajemen Logistik
      • Sistem Transportasi dan Distribusi
      • Supply Chain Management
      • Manajemen Persediaan
    • Peraturan Perundangan
      • Undang-Undang
      • Peraturan Presiden
      • Peraturan Gubernur
      • Peraturan Pemerintah
      • Kementerian Pekerjaan Umum
      • Kementerian Perdagangan
      • Kementerian Perhubungan
      • Kementerian Pertanian
      • Kementerian Keuangan
      • Badan Nasional Penanggulangan Bencana
      • Kementerian Perindustrian
      • Kementerian Kesehatan
  • HUBUNGI KAMI
COMPANYPROFILE
Supply Chain Indonesia
Friday, 08 August 2014 / Published in Berita

Pelabuhan: Tanjung Priok Untung dari Hutchison

JAKARTA, KOMPAS – Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) RJ LIno menegaskan, perpanjangan konsesi Jakarta Internasional Container Terminal antara PT Pelindo II dan Hutchison Port Holdings hingga tahun 2039 tidak merugikan Indonesia. Sebab, dengan diberikannya perpanjangan waktu sekarang, Hutchison bisa langsung berinvestasi untuk pekerjaan besar seperti pendalaman perairan dan modernisasi alat.

“Jika kita tidak memberikan perpanjangan sekarang, peningkatan infrastruktur baru dilakukan setelah 2019. Artinya, fasilitas dan infrastruktur pelabuhan kita akan terlambat dan tidak mendukung pertumbuhan ekonomi saat ini,” kata Lino di Jakarta, Kamis (7/8).

Dengan perpanjangan itu, ujar Lino, Hutchison membayar 250 juta dollar AS dan bersedia meningkatkan uang sewa dari 60 juta dollar AS setahun menjadi 120 juta dollar AS setahun atau 10 juta dollar AS sebulan tanpa melihat banyaknya peti kemas yang masuk.

Lino menjelaskan hal itu terkait dengan aksi serikat pekerja PT JICT menolak perpanjangan konsesi PT Pelindo II kepada Hutchison. Penolakan itu dilakukan dengan unjuk rasa di depan kantor JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis.

Menurut Serikat Pekerja JICT, kehadiran investor asing tidak perlu mengingat kinerja terminal terbaik di Indonesia itu sudah dilakukan oleh anak bangsa. “JICT merupakan aset emas nasional dan harus dimiliki oleh bangsa Indonesia tanpa melibatkan kepemilikan asing,” kata Ketua Serikat Pekerja JICT Muji Wahyudi.

Namun, menurut Lino, dari perpanjangan itu, dividen yang akan dinikmati PT Pelindo akan lebih besar mengingat komposisi saham juga berubah. Saham PT Pelindo menjadi 51 persen dan Hutchison 49 persen.

“Keuntungan lain, Terminal II JICT dikembalikan kepada kami. Kami akan menjadi menjadikan terminal itu sebagai pelabuhan domestik. Selama ini utilisasi terminal itu kurang karena kedalaman perairannya hanya 8 meter. Terminal II selama ini tidak bisa dijadikan terminal domestik karena dalam perjanjian kerja sama peruntukannya untuk terminal internasional,” jelas Lino.

Untuk menghindari terjadinya unjuk rasa lanjutan, Lino berencana mendatangkan pekerja pelabuhan profesional dari kantor pusat Hutchison di Hongkong. “Saya hanya ingin memastikan unjuk rasa ini tidak mengganggu operasional dan layanan kepada masyarakat,” ujar dia.

Lino juga menjelaskan, pihaknya tidak perlu mengajukan konsesi dulu ke negara untuk bisa melakukan perpanjangan kontrak kerja sama seperti yang diamanatkan UU Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. “Kami tidak perlu meminta konsesi dari negara mengingat kami telah memegang hak pengelolaan lahan (HPL). HPL tidak mencantumkan batas waktu dan baru tidak berlaku jika kami kembalikan HPL ini,” ujarnya.

 

Sumber dan berita selengkapnya:
Kompas, edisi cetak 8 Agustus 2014

 

Komentar

comments

Tagged under: distribusi, JICT, Logistics, LOGISTIK, Logistik Indonesia, pelabuhan tanjung priok, Pelindo, Pergudangan, rantai pasok, Supply Chain, Supply Chain Indonesia, transportasi

What you can read next

Aptrindo: INSW Bermasalah Sejak Senin, Truk Barang Ekspor Tak Bisa Masuk Tanjung Priok
Multi Terminal Indonesia Tangani Bongkar Muat Tol Laut di Natuna
SCI: Industri Cold Chain Tumbuh hingga 16%

Recent Posts

  • Tingkatkan Konektivitas dan Distribusi Logistik, Kementerian PUPR Rampungkan Penggantian Tiga Jembatan di Denpasar

    Klikwarta.com, Denpasar – Kementerian Peke...
  • Pemerintah Minta Pengusaha Logistik Kirim Barang Sebelum Arus Mudik

    JAKARTA – Pemerintah mengimbau, pengusaha baran...
  • Perkembangan Angkutan Kargo Khusus Melalui Udara Mendukung Kerja Sama Mitra Rantai Pasok (Bagian 2 dari 2 tulisan)

    Oleh: H. Joni GA SelayanSenior Consultant | Sup...
  • Harga Kembali Tinggi, Rantai Distribusi dan Logistik Daging Sapi Nasional Perlu Dibenahi

    JAKARTA, suaramerdeka.com – Harga&nb...
  • Dukungan Kebutuhan Industri Manufaktur, KAI Serahkan ATDO Perdana ke Barata

    Purwakarta, Jurnas.com – PT Barata Indone...
  • GET SOCIAL

Copyright © 2017, SUPPLY CHAIN INDONESIA | Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

TOP
WhatsApp chat