SURABAYA, KOMPAS – Presiden Joko Widodo meminta setiap pelabuhan di Indonesia terintegrasi dan dikendalikan oleh satu sistem. Dengan pelabuhan yang terintegrasi, biaya logistik akan berkurang 30-50 persen. Harga barang pun bisa ditekan sehingga produk Indonesia bisa bersaing dengan produk negara lain.
“Saya sudah sampaikan kepada Pelindo I, II, III dan IV bahwa kerja kita sekarang terintegrasi dan nanti akan kita bangun satu sistem logistik nasional yang dioperasikan dari satu tempat, terintegrasi dengan satu sistem, tidak sendiri-sendiri,” kata Presiden Joko Widodo saat meresmikan Pelabuhan Teluk Lamong, Jum’at (22/5), di Surabaya.
Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto mengatakan, Pelabuhan Teluk Lamong yang mulai beroperasi bisa membantu pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. “Fasilitas infrastruktur dari tahap desain sampai selesainya konstruksi merupakan karya anak bangsa,” katanya.
Memutus Kesenjangan
Untuk memutus kesenjangan antara kawasan Indonesia bagian timur dan pusat, saat ini pemerintah terus mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi laut di wilayah timur Indonesia. Upaya membangun konektivitas antarwilayah melalui transportasi laut dilakukan dengan meningkatkan kapasitas pelabuhan laut.
Presiden Joko Widodo, dalam peletakan batu pertama pembangunan Makassar New Port, kemarin petang, di Terminal Penumpang Pelabuhan Soekarno-Hatta, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mengatakan, selama ini kapasitas dan fasilitas pelabuhan-pelabuhan di Tanah Air belum sama. Hanya pelabuhan tertentu yang bisa melayani pelayaran kapal-kapal besar.
Sumber dan berita selengkapnya:
Kompas, edisi cetak 23 Mei 2015
Sumber foto:
img.bisnis.com