Jakarta – (suaracargo.com). Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia, Mohamad Feriadi, memprediksi pengiriman barang pada Ramadhan tahun ini meningkat 30-40 persen.
Para pelaku usaha logistik, kata dia, sudah harus mulai bersiap menghadapi lonjakan tersebut. “Bisa dibilang Ramadan adalah masa panen industri logistik,” kata Feriadi, yang juga Presiden Direktur Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), saat berkunjung ke kantor Tempo, Senin, 17 April 2017.
JNE misalnya, kata Feri–sapaan Feriadi–mampu menangani pengiriman barang hingga 16 juta paket per bulan dalam kondisi normal. Ketika masuk masa Ramadhan, volume pengiriman bisa naik hingga di atas 20 juta paket per bulan.
Peningkatan signifikan tersebut, dia menjelaskan, terjadi pada pengiriman barang-barang konsumsi, seperti makanan dan pakaian, yang memang selalu meningkat selama bulan puasa.
“Puncaknya bakal terjadi di pekan kedua dan ketiga Ramadhan. Menjelang Lebaran, akan ada peningkatan pengiriman kendaraan bermotor”. Feri menyarankan pengguna jasa logistik merencanakan pengiriman barang sejak jauh hari untuk menghindari penumpukan. Selain itu, kata dia, biasanya pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan truk untuk kelancaran arus mudik sepekan sebelum dan setelah Lebaran. “Hal ini bisa menghambat pengiriman barang.”
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi