JAKARTA – Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla didesak mulai fokus merealisasikan reformasi di bidang logistik dan transportasi untuk menurunkan biaya logistik yang mencapai 24,6% terhadap produk domestik bruto.
Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi meyakini realisasi reformasi bidang logistik dan transportasi bisa memangkas biaya logistik terhadap produk domestik bruto (PDB) hingga 5% dalam waktu lima tahun.
“Karena itu perlu terobosan radikal dalam pembenahan bidang logistik di Indonesia, kami menyebutnya dengan logistic reform,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (2/8).
EGO SEKTORAL
Dia juga berharap pemerintah menghilangkan ego sektoral antarinstansi yang selama ini terjadi di Indonesia.
“Belum ada kementerian teknis yang diberikan tanggung jawab atas logistik dan transportasi nasional juga menjadi kendala tersendiri,” tuturnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia edisi cetak 3 Agustus 2015
Sumber foto:
jurnalmaritim.com