Jakarta – Biaya logistik masih menjadi tantangan bagi perusahaan di Indonesia. Butuh siasat untuk mengatasinya agar perusahaan bisa menghemat biaya pengeluaran untuk urusan logistik.
Petrokimia Gresik, anggota holding Pupuk Indonesia punya siasat jitu untuk mengatasinya. Perusahaan memiliki program yang bernama Internal Supply Chain Excellence (ISCE).
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan, ISCE merupakan program pada rantai kegiatan pengelolaan logistik mulai dari proses unloading bahan baku dari kapal di pelabuhan, pengiriman ke gudang dan pabrik, hingga menjadi produk siap jual. Program ISCE berfokus dalam peningkatan efisiensi dan penurunan biaya supply chain dalam lingkup internal Petrokimia Gresik.
“Implementasi program ISCE mampu menurunkan biaya internal supply chain di Petrokimia Gresik dari Rp376,3 miliar menjadi Rp286,6 miliar, atau terdapat penghematan biaya hampir 24%,” teranganya dalam keterangan tertulis, Minggu (17/9/2023).
Dwi melanjutkan program ISCE berangkat dari upaya untuk melakukan penghematan dalam rangka memberikan produk terbaik dan kompetitif bagi pelanggan. Ada tiga solusi yang diberikan diantaranya business process transformation dengan optimaliasi proses handling bahan baku dengan cara melakukan realokasi space gudang menggunakan prinsip FSN (Fast, Slow, Non-Moving) Analysis. Kemudian program digital supply chain transformation dengan menciptakan beberapa aplikasi terintegrasi seperti Petroport, WMS Inbound, WMS Outbound, 2CE dan DTMS dalam rangka menunjang proses operasional, serta menciptakan program ER-PORT atau improvement dalam penerapan industri hijau di pelabuhan.
“Inovasi ini sebagai upaya perusahaan dalam mengakselerasi dan menciptakan masa depan baru sebagai perusahaan global berwawasan lingkungan yang selaras dengan tujuan bersama dari Pupuk Indonesia Grup,” ujar Dwi Satriyo.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6935944/siasat-anak-bumn-atasi-biaya-logistik-yang-mahal.
Salam,
Divisi Informasi