Mataram – Tarif pengiriman komoditas ekspor menggunakan transportasi laut dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dinilai mahal. Walhasil, banyak pelaku usaha NTB yang memilih mengirim komoditas ekspornya melalui pelabuhan di Bali.
“Pelabuhan direct flight kita sudah siap, tapi harganya yang tidak siap,” kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) NTB Baiq Nelly Yuniarti, Rabu (21/8/2024).
Nelly mencontohkan ekspor vanili organik dari NTB yang dikirim melalui Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Menurutnya, harga pengiriman melalui Bali cenderung lebih murah bagi para pelaku usaha di NTB.
“Kenapa dia (vanili organik) harus lewat Bali, karena selisih (Bali) dari Lombok itu Rp 40 juta-Rp 70 juta. Itu bukan masalah siap atau tidaknya. Harga juga, kan nggak mau pelaku usaha rugi,” terang Nelly.
Nelly menuturkan konektivitas antara pelabuhan, jadwal kapal, tarif pengiriman, operasional harus seragam. Menurut dia, tingginya tarif pengiriman barang ekspor menjadi hambatan utama bagi para pelaku usaha di NTB untuk mengirim langsung dari NTB.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.detik.com/bali/bisnis/d-7502263/tarif-mahal-pelaku-usaha-ntb-pilih-pengiriman-komoditas-ekspor-via-bali
Salam,
Divisi Informasi