JAKARTA, KOMPAS-Pendangkalan yang terjadi di perairan Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, semakin parah. Akibatnya, kapal-kapal berukuran besar tidak bisa mendekat ke pelabuhan.
“Pendangkalan ini sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu. Bahkan, pada awal Agustus lalu ada kapal yang kandas di pelabuhan. Padahal, draf kapal itu hanya 5,8 meter,” kata pengamat pelabuhan yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Generasi Intelektual Nusantara Reza A Ginting, Selasa (6/9).
Reza menambahkan, akibat kapal kandas ini, Kepala Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pulau Baai, Bengkulu, melakukan survei batimetri (kedalaman). Hasilnya, pelabuhan ini mempunyai kedalaman 5,1 meter. Padahal seharusnya kedalaman alur ini mencapai 14 meter.
Karena hasil survei batimetri menunjukan kedalaman hanya level 5,1 meter, KSOP Pulau Baai, Bengkulu, akhirnya mengeluarkan permintaan kepada perusahaan pelayaran untuk menyesuaikan kedalamannya (draf) kapal,” ujar Reza.
Kondisi seperti ini, menurut Reza, sangat merugikan pengusaha pelayaran dan masyarakat. Pasalnya, biaya yang dikeluarkan pengusaha lebih mahal. “Jika sebelumnya kapal besar bisa mendekat ke pelabuhan, sekarang kapal harus lego jangkar di tengah laut dan muatan kapal harus dipindah ke kapal-kapal kecil untuk dibawa ke pelabuhan,” ucap Reza.
Sumber dan berita selengkapnya:
Kompas, edisi cetak Rabu, 7 September 2016.
Salam,
Divisi Informasi