MedanBisnis -Belawan. Ketua Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Sumatera Utara (Sumut), Dianto MS mengatakan, lamanya dwelling time di Pelabuhan Belawan bukan hanya tanggungjawab Pelindo I. Dwelling time juga terkait dengan infrastruktur jalan.
Dwelling time kata Dianto kepada MedanBisnis di Belawan, Kamis (13/8), harus diukur sejak kapal bersandar hingga barang sampai ke konsumen. “Jadi, dwelling time bukan hanya terkait dokumen tetapi juga infrastruktur jalan. Karena itu pemerintah harus memperhatikan infrastruktur terutama jalan karena waktu barang di jalan menjadi lama karena jalan rusak,” jelasnya.
Ketua Persatuan Indonesia (Perindo) Kota Medan itu juga mengatakan, dwelling time tidak terlepas dari tanggungjawab Bea Cukai, Karantina dan Perdagangan. “Jadi untuk mempersingkat dwelling time instansi terkait harus disinkronkan,” katanya.
Dianto mengatakan, tidak semua peti kemas yang menumpuk di lapangan penumpukan atau Container Yard (CY) adalah peti kemas yang lama keluar dari pelabuhan atau terkait dengan dwelling time. Dari sejumlah peti kemas yang menumpuk itu ada yang bermasalah, tidak bermasalah dan ada juga yang memang lama keluar karena terkait dokumen.
Karena dari sejumlah peti kemas yang menumpuk di CY BICT itu ada yang hanya satu hari sudah keluar dari pelabuhan, ada yang sudah setahun menumpuk dan malah lebih karena terkait masalah dokumen impor maupun fisik barang. Artinya, kata Dianto, tidak semua peti kemas yang menumpuk di BICT karena lambatnya dwelling time.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://www.medanbisnisdaily.