JAKARTA, KOMPAS – Ketergantungan industri pengolahan terhadap impor ikan harus diatasi dengan terobosan kebijakan hulu-hilir. Pemerintah diminta mendorong operasional kapal dalam negeri, pemetaan kebutuhan industri, dan pembangunan infrastruktur logistik.
Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) Rokhmin Dahuri, di Jakarta, Kamis (9/6), mengemukakan, solusi untuk memenuhi bahan baku bagi industri pengolahan adalah meningkatkan produksi ikan.
Rokhmin menambahkan, arus impor ikan patut diwaspadai karena berpotensi untuk membanjiri pasar dalam negeri, menghancurkan daya saing dan kesejahteraan nelayan.”Masuknya impor ikan harus diwaspadai agar bukan berasal dari komoditas yang dihasilkan di perairan dalam negeri,” katanya.
Secara terpisah, Ketua Asosiasi Pengalengan Ikan Indonesia (Apiki) Ady Surya mengemukakan, kebutuhan impor, termasuk impor ikan yang bisa dihasilkan dalam negeri, seperti cakalang, tuna kecil, dan lemuru (sarden), dipicu oleh suplai yang tidak kontinu dan tidak sesuai strandar.
Ia menambahkan, distribusi ikan perlu ditopang sistem rantai dingin penyimpanan. Pekerjaa rumah pemerintah adalah menyediakan fasilitas serta infrastruktur pengangkut dan penyimpanan, seperti es dan gudang pendingin.
Sumber dan berita selengkapnya:
Kompas, edisi cetak 10 Juni 2016
Salam,
Divisi Informasi