VIVA – Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan menambah tiga laboratorium satelit dan mobile laboratorium untuk mempercepat pengujian dan identifikasi barang. Tiga laboratorium dibangun di Tanjung Emas Semarang, Merak, dan Bandar Lampung.
Ketiga laboratorium satelit dan mobile itu diyakini dapat mempercepat pelayanan terhadap pengujian dan identifikasi barang ekspor-impor. Laboratorium itu juga untuk mendukung percepatan dwelling time (waktu tunggu pengangkutan peti kemas di pelabuhan) sebagai program pemerintah untuk meningkatkan Logistic Performance Index Indonesia.
“Tujuannya mengurangi dwelling time, jadi cost logistic menurun, kalau dwelling time baik dan cost turun dan impor lancar, maka bisnis akan meningkat. Tentu tujuannya masyarakat,” kata Direktur Jenderal Bea Cukai, Heru Pambudi, di sela peresmian di Kantor Bea Cukai Tanjung Emas, Semarang, pada Senin, 18 Desember 2017.
Pengoperasian tiga laboratorium baru itu, katanya, melengkapi sejumlah laboratorium yang ada sebelumnya. Bea Cukai telah memiliki tiga Balai Pengujian dan Identifikasi barang (BPIB), yakni di Jakarta, Medan, dan Surabaya serta tiga laboratorium satelit yang telah mendukung tugas dan fungsi Kantor Bea Cukai Tanjung Priok, Soekarno-Hatta, dan Dumai.
“Kita ingin pengujian dan identifikasi barang secara cepat, tepat dan akurat. Tapi karena waktu itu harus diuji di tiga kota besar, perlu waktu dan biaya. Nah itu kenapa membuka lab ini. Jadi bisa menghemat waktu dua-lima hari,” katanya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi