×
Supply Chain Indonesia Video Channel
QUESTIONS? CALL: +62 22 720 5375 +62 821 1515 9393

Supply Chain Indonesia

Supply Chain Indonesia

Lembaga Pendidikan, Pelatihan, Konsultasi, Penelitian, Pengkajian & Pengembangan Logistik

+62227205375
Email: sekretariat@SupplyChainIndonesia.com

SUPPLY CHAIN INDONESIA
Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

  • BERANDA
  • PROFIL
  • AGENDA
    • Agenda 2023
    • Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • Warehouse Management
    • E-Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • Warehouse Management
      • Transportation Management
      • Cold Chain Logistics
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
      • Supply Chain Risk Management
      • Dangerous Goods Handling for Multimode Transport
      • Ahli Kepabeanan
  • OPINI
  • UNDUH
    • Paparan SCI
    • Infografis
    • Data Logistik
    • Kementerian dan Lembaga
    • Asosiasi dan Lembaga Non-Pemerintah
    • Seminar dan Konferensi
    • Forum Diskusi
    • Materi Pembelajaran
      • ERP
      • Manajemen Logistik
      • Sistem Transportasi dan Distribusi
      • Supply Chain Management
      • Manajemen Persediaan
    • Peraturan Perundangan
      • Undang-Undang
      • Peraturan Presiden
      • Peraturan Gubernur
      • Peraturan Pemerintah
      • Kementerian Pekerjaan Umum
      • Kementerian Perdagangan
      • Kementerian Perhubungan
      • Kementerian Pertanian
      • Kementerian Keuangan
      • Badan Nasional Penanggulangan Bencana
      • Kementerian Perindustrian
      • Kementerian Kesehatan
  • HUBUNGI KAMI
COMPANYPROFILE
Supply Chain Indonesia
Monday, 20 April 2015 / Published in Artikel Logistik Agrobisnis

Industri Penggemukan Sapi di Indonesia

Pak RobiOleh: Robi Agustiar | PT Citra Agro Buana Semesta

Komoditas daging sapi merupakan salah satu komoditas prioritas dalam program pembangunan nasional dalam upaya mewujudkan ketanganan pangan asal hewani. Konsumsi daging sebagian besar didasarkan pada ketersediaan, harga, dan tradisi. Selain itu, pertumbuhan ekonomi dan bertambahnya populasi jumlah penduduk berpengaruh pada permintaan daging sapi.

Produksi daging merupakan produksi yang sangat kompleks tidak hanya bergantung pada permintaan (yang biasanya didasarkan pada harga dan pendapatan), tetapi pengaruh sosial dan ekonomi seperti kebijakan, mekanisme dukungan harga, keterkaitan antara daging sapi dan produksi susu, ketersediaan pakan hewan, dan kompetisi untuk makanan antara manusia dan hewan.

Saat ini terdapat kecenderungan yang menunjukkan semakin lebarnya kesenjangan antara laju permintaan akan daging sapi dan laju penawarannya. Pada komoditas tersebut, permasalahan utama di dalam upaya pemenuhan kebutuhan daging sapi nasional adalah ketidakmampuan sektor produksi domestik untuk mengimbangi laju pertumbuhan konsumsi. Indonesia dengan jumlah penduduk di atas 220 jiwa, membutuhkan pasokan daging sapi dalam jumlah cukup besar.

Sejauh ini peternakan domestik belum mampu memenuhi permintaan daging dalam negeri. Timpangnya antara pasokan dan permintaan ternyata masih tinggi. Pemerintah (Kementerian Pertanian) mengakui masalah utama usaha sapi potong di Indonesia terletak pada pasokan yang selalu mengalami kekurangan setiap tahunnya. Sementara laju pertumbuhan konsumsi dan pertambahan penduduk tidak mampu diimbangi oleh laju pertumbuhan konsumsi dan pertambahan penduduk tidak mampu diimbangi oleh laju peningkatan populasi sapi potong. Untuk memenuhi kebutuhan daging sapi bagi masyarakat Indonesia, selain mengandalkan dari pemotongan sapi lokal, pemerintah mengalokasikan impor sapi bakalan dan daging beku.

Segmentasi pemasaran daging sapi lokal dan bakalan impor biasanya diarahkan ke pasar tradisional, pasar modern, industri, ketering, serta hotel dan restaurant. Daging dan jeroan impor juga biasanya dipasarkan ke industri, ketering, hotel dan restaurant, maupun keperluan khusus.

Indonesia sebagai negara tropis dengan potensi sumber daya alam yang melimpah sangat mendukung untuk pengembangan peternakan sapi potong, hanya saja pemeliharaan sapi umumnya diusahakan secara tradisional atau sambilan sehingga produktivitasnya rendah. Oleh karena itu, upaya untuk memberdayakan petani-peternak sapi penting dilakukan karena pemeliharaan sapi didominasi oleh petani-peternak. Pengembangan usaha ternak perlu ditunjang dengan kebijakan pemerintah yang relevan sehingga memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan petani-peternak.

Kebijakan pemerintah melalui  pengembangan agribisnis  sapi potong pada masyarakat diarahkan untuk mencapai swasembada daging dan mengurangi ketergantungan terhadap import sapi potong.

Peta Daerah Sumber Ternak dan Pasar Daging Sapi di Indonesia

 

 

Berdasarkan gambar di atas, khusus pasokan daging sapi dari lokal, Indonesia memiliki sumber yang tersebar di berbagai daerah. Daerah sumber ternak di Indonesia terdapat di  Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTT, NTB, serta Sulawesi, sedangkan untuk daerah pasar terdapat di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Banten, Jakarta, Jawa Barat, dan Kalimantan.

Berdasarkan data BPS 2013, stock levels kondisi sapi lokal:

  • Dimiliki oleh banyak peternak
  • Belum ber-agribisnis
  • Ternak Sapi sebagai tabungan
  • Ternak Sapi sebagai status sosial
  • Tersebar beberapa daerah propinsi di Indonesia yang masih memiliki kendala dalam hal logistik

Dalam industri penggemukan sapi dikenal Exporter Supply Chain Assurance System (ESCAS) yang merupakan sistem jaminan yang berdasarkan empat prinsip, yaitu:

  1. Kesejahteraan hewan: penanganan hewan dan pemotongan di port negara sesuai dengan Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE Animal Welfare Recommendations)
  2. Pengendalian melalui rantai pasok: eksportir sebagai kontrol dari semua pengaturan rantai pasok untuk transportasi ternak, manajemen dan pemotongan. Semua ternak tetap dalam rantai pasokan
  3. Pengecekan melalui rantai pasok: eksportir dapat mengecek semua ternak melalui rantai pasok
  4. Audit Independen: rantai pasokan di negara pengimpor secara independen diaudit.

Sumber:  Dikemas Ulang dari Robi Agustiar, Industri Penggemukan Sapi di Indonesia.  Seminar Nasional :Logistik Industri Agribisnis Indonesia: Tantangan dan Peluang Dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015”, Jakarta 12 Februari 2014.

 

Komentar

comments

Tagged under: INDUSTRI PENGGEMUKAN SAPI DI INDONESIA, Industri Peternakan, Logistics, Logistics and Supply Chain Management, Logistik Agribisnis, Logistik Peternakan, Supply Chain, supply chain management

What you can read next

Peran Penyedia Jasa Logistik terhadap Sektor Perikanan
Perkembangan Rantai Pasok Pertanian di Indonesia
Perkembangan Transportasi dan Logistik untuk Perikanan

Recent Posts

  • ODOL Ugal-Ugalan Bikin Ngeri, Pengamat Bilang Biaya Logistik Tinggi Jadi Pemicu

    Otomotifnet.com – Seperti diberitaka...
  • Memperkuat Pengawasan dan Penanganan Barang Berbahaya di Pelabuhan

    Jakarta, Portonews.com – Kementerian Perhu...
  • Pemerintah Pertimbangkan Tambah Frekuensi Kapal Pengangkut Ternak

    MATARAM-Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (D...
  • Apindo Komitmen Memajukan UMKM

    Dukung program Pemprov Sumbar dalam menciptakan...
  • Ekonomi Jatim Tumbuh tapi Sektor Ekspor-Impor Turun

    SURYAMALANG.COM, MALANG – Perwa...
  • GET SOCIAL

Copyright © 2017, SUPPLY CHAIN INDONESIA | Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

TOP
WhatsApp chat