Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan diminta segera memiliki fasilitas pendingin di kapal yang digunakan untuk tol laut sehingga dapat mengoptimalkan muatan balik kapal yang selama ini masih tergolong rendah. Ketersediaan fasilitas pendingin ini memungkinkan kapal memuat produk atau komoditas khusus.
Ketua Umum Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi mengatakan, penyediaan fasilitas pendingin atau penanganan reefer container di kapal merupakan salah satu upaya yang tepat untuk meningkatkan muatan balik dari kawasan timur ke kawasan barat, terutama untuk pengangkutan komoditas perikanan.
“Dengan mempertimbangkan waktu pengangkutan yang lama, fasilitas penanganan kontainer misalnya reefer plug, harus tersedia pula di pelabuhan asal maupun pelabuhan tujuan,” paparnya, Selasa (17/4/2018).
Berdasarkan catatan SCI, komoditas perikanan menjadi salah satu prioritas karena potensinya yang besar di kawasan timur, yaitu sekitar 32,94% dari volume komoditas perikanan Indonesia.
Potensi itu menjadi semakin besar dengan meningkatnya potensi sumber daya ikan di Indonesia. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat potensi itu sebesar 7,31 juta ton pada 2013 dan meningkat menjadi 9,93 juta ton pada 2015. Pada 2017, diperkirakan potensinya sebesar 12,54 juta ton.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi