Kebijakan pelonggaran karantina wilayah (lockdown) yang dilakukan sejumlah negara dinilai belum akan berdampak signifikan terhadap kinerja ekspor Indonesia dalam waktu dekat. Pasalnya, pandemi corona menghambat seluruh rantai pasok perdagangan mulai dari bahan baku hingga produk jadi.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira menyatakan, ekspor diperkirakan baru akan membaik pada September, kendati kapasitasnya tidak sebesar sebelumnya.
“Kalau kita lihat pasar ekspor yang terbesar salah satunya ke Amerika Serikat (AS), yaitu 10% dari total ekspor non-migas. Sekarang AS masih berjuang dengan penanganan pandemi, jadi mungkin tidak dapat langsung terlihat kenaikan ekspor kita,” kata Bhima kepada katadata.co.id, Senin (4/5).
“Kalau kita lihat pasar ekspor yang terbesar salah satunya ke Amerika Serikat (AS), yaitu 10% dari total ekspor non-migas. Sekarang AS masih berjuang dengan penanganan pandemi, jadi mungkin tidak dapat langsung terlihat kenaikan ekspor kita,” kata Bhima kepada katadata.co.id, Senin (4/5).
Sumber dan berita selengkapnya:
https://katadata.co.id/berita/2020/05/04/pelonggaran-lockdown-dunia-dinilai-tak-signifikan-dongkrak-ekspor-ri
Salam,
Divisi Informasi