Oleh: Syani Fitri Wiji Lestari
Junior Consultant | Supply Chain Indonesia
Sebelum membangun cold storage ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan mulai dari perencanaan, perancangan, konstruksi, hingga pemilihan sistem yang akan digunakan. Beberapa tahapan tersebut antara lain:
1.Perencanaan:
- Penentuan komoditas yang akan disimpan (frezze/chiller/controll temperature)
- Suhu yang diharapkan
- Aktivitas yang dilakukan di dalam gudang (frozen activity, packaging, further processing)
- Moda transportasi yang akan melakukan aktivitas loading-unloading di gudang
- Throughput produk yang akan disimpan dalam gudang
- Kapasitas gudang yang diharapkan
- Budget pembangunan dan operasional gudang
- Target waktu penyelesaian gudang
- Lokasi yang diharapkan
2.Perancangan
- Luas gudang
- Tinggi gudang
- Lokasi dan jumlah chamber
- Jumlah loading dock dan loading gate
- Tebal dinding cold storage
- Pondasi gudang dan ketebalan lantai
- Lokasi kantor dan supporting room lainnya
- Sumber energi dan air
- Drainase dan manajemen limbah (jika ada further processing activity)
Contoh desain cold storage dengan fasilitas 14 truck loading docks, 3 railcar loading docks, dan all docks refrigerated dapat dilihat pada gambar berikut.
3.Konstruksi
- Excavation, Sondir, dan pancang
- Membuat pondasi pada lahan gudang
- Pembangunan rangka dan atap
- Pembangungan dinding, lantai, dan insulasi termal
- Instalasi jaringan listrik dan pipa air
- Pembangunan kelengkapan gudang lainnya
Konstruksi utama cold storage adalah panel insulation yang secara teknis dapat menghambat perpindahan/perambatan temperatur dari dalam ruang pendingin sehingga tempertur di dalam ruang pendingin dapat terjaga sesuai yang diharapkan. Spesifikasi panel insulation antara lain:
- Internal/External Skin: Pre-painted steel, Off-white finishing coat, corrotion resistant, food grade, anti-bacterial
- Thermal Conductivity: + 0.015 to 0.018 kg/m3
- Core Density: 38 – 40 kg/m
- Temp. Range: -50⁰C to + 80⁰C
- Compressive Strength: 166 km/m at 10% compression
- Length: 1M – 2M
- Water absorption: Nil
- Cam-Lock Joint System
- Suitable for small duty cold room
Contoh pintu dan dinding untuk cold storage.
4.Pemilihan sistem yang akan digunakan dan panel isolasi
- Panel isolasi (PIR, PUR)
- Refrigeration Unit
- Warehouse Management System (WMS)
- Supporting Hardware
- Material Handling Equipment
- Lighting System
- Office Equipment
Biaya cold storage terdiri dari dua macam biaya yaitu:
1.Biaya Investasi
- Biaya Persiapan meliputi lahan tanah, pekerjaan persiapan (pemerataan lahan, biaya koordinasi, biaya K3, keamanan, dan pemasangan pagar), pekerjaan tanah (pondasi dan urugan lahan), serta biaya sewa alat berat.
- Biaya Konstruksi dan Lantai meliputi konstruksi baja, pengerjaan dinding (termasuk plafon, pintu, tangga), pengerjaan beton, pengerjaan pintu dan jendela, serta pengerjaan lantai
- Biaya Elektrikal, Mekanikal, dan Sanitasi meliputi pengecetan dan pengerjaan atap, pengerjaan sanitasi, pengerjaan elektrikal, serta alat pendingin C02 dan instalasi.
- Biaya Sarana dan Prasarana meliputi fasilitas umum (pos security, kantor, mushola, dll.), pengerjaan pagar, pengerjaan saluran dan parit, pengerjaan area parkir, serta biaya peralatan kerja
Total biaya investasi pembangunan cold storage terdiri dari empat komponen biaya ditambah jasa konstruksi 10% dan jasa konsultan 3% dari total biaya investasi tersebut.
2.Biaya Operasional
- Tenaga bongkar muat (lepas)
- Biaya listrik PLN
- Preventive maintenance
- Man power/karyawan
- Stationery dan Supplies
- Jasa security
30 Maret 2020
Referensi:
Krismiardhi, Jimmi. 2017. Modul Pembangunan dan Biaya Cold Storage. Supply Chain Indonesia.
*Isi artikel merupakan pemikiran penulis dan tidak selalu mencerminkan pemikiran atau pandangan resmi Supply Chain Indonesia.
Download artikel ini:
SCI - Artikel Pembangunan Cold Storage (1.1 MiB, 831 hits)