JAKARTA, KOMPAS-Kementerian Kelautan dan Perikanan mengembangkan budidaya ikan dengan metode keramba jaring apung lepas pantai mulai tahun 2017. tahap awal pengembangan keramba jaring apung sebanyak tiga unit untuk tiga lokasi, yaitu Karimunjawa (Jawa Tengah), pantai selatan Jawa, dan Sabang (Aceh).
Pembangunan keramba jaring apung lepas pantai diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan potensi lahan budidaya laut di Indonesia. Hingga kini, lahan budidaya laut baru temanfaatkan 281.000 hektar atau 2 persen dari total potensi budidaya laut yang mencapai 12,08 juta hektar.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto, di Jakarta, Kamis (10/11), mengemukakan, komoditas yang akan digarap untuk keramba jaring apung lepas pantai adalah kakap putih. Teknologi budidaya kakap putih lepas pantai sedang dijajaki dengan Australia dan Norwegia.
Produk kakap putih dinilai memiliki pasar yang lebih terbuka dan luas, berupa produk ikan beku, ikan hidup, dan irisan daging ikan, Adapun pasar utamanya di dalam negeri serta Amerika Serikat dan Eropa.
Berdasarkan data sementara tahun 2015, produksi ikan kakap putih sekitar , 5,08 ton. Harga kakap putih di tingkat pembudidaya rata-rata Rp 80.000 per kilogram dan dapat mencapai Rp 200.000 per kilogram dalam bentuk olahan.
Sumber dan berita selengkapnya:
Kompas, edisi cetak Jumat, 11 November 2016.
Salam,
Divisi Informasi