Bisnis.com, TUBAN-Para peternak sapi meminta pemerintah memotong mata rantai tata niaga sapi yang terlalu panjang dengan membangun pasar modern dilengkapi rumah potong hewan (RPH) dan sarana pengolahan dagingnya.
Joko Utomo, Ketua Kelompok Peternak Sapi Potong (KPSP) Bumi Peternakan Wahyu Utama, mengatakan pihaknya bersama para peternak lain merasakan panjangnya mata rantai tata niaga sapi yang sesungguhnya merugikan mereka.
“Akibat mata rantai yang terlalu panjang itulah yang banyak menikmati hasil dari usaha peternakan sapi adalah para pedagang dan blantik pasar,” katanya, Minggu (13/11/2016).
Dia menyampaikan hal itu dalam dialog dengan para wartawan media cetak dan elektronik dari Jakarta yang diundang mengikuti kegiatan Kementerian Pertanian ke Jawa Timur yaitu daerah Tuban, Ngawi dan Surabaya hingga 15 November 2016.
Dia mengatakan mata rantai tata niaga sapi yang umumnya berlaku di berbagai daerah di Tanah Air, alurnya sebagai berikut dari peternak-pedagang desa-blantik/calo pasar-pedagan pasar-penjagal/RPH-penjual daging lapak.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://industri.bisnis.com/read/20161114/99/602073/peternak-keluhkan-mata-rantai-tata-niaga-sapi-terlalu-panjang
Salam,
Divisi Informasi