Jakarta – Sebelum terbentuknya NSW (National Single Window), penanganan dokumen lalu lintas barang ekspor-impor prosesnya sangat panjang dan bertele-tele.
Lembaga National Single Window (LNSW) Kementerian Keuangan mencatat, capaian rata-rata dwelling time atau waktu yang dihitung mulai dari suatu petikemas (kontainer) dibongkar dan diangkat (unloading) dari kapal sampai petikemas tersebut meninggalkan terminal pelabuhan melalui pintu utama pada April 2023 dari 10 terminal operator di lima pelabuhan utama di Indonesia adalah 2,84 hari.
Bahkan, saat libur dan cuti bersama Idulfitri Mei 2023 lalu, capaian pada bulan tersebut hanya 0,38 hari lebih lama dari capaian Maret 2023 dan masih memenuhi target dwelling time nasional sebesar 2,90 hari.
Dikutip dari Indonesia.go.id, dari jumlah kontainer impornya pada April 2023 sebanyak 149.857 kontainer impor. Jumlah itu mengalami penurunan sebesar 2,52 persen (month to month/mtm) dibandingkan bulan sebelumnya, juga menurun dibandingkan periode April 2022 sebesar 24,45 persen (year on year/yoy).
Selanjutnya, capaian rata-rata dwelling time nasional sepanjang tahun 2023 yakni dalam kurun 1 Januari sampai dengan 31 April 2023, adalah 2,64 hari. Capaian ini lebih baik dari target capaian DT nasional. Jumlah kontainer sepanjang tahun ini, 18,36 persen lebih sedikit dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Prosedur Ekspor-Impor Lebih Sederhana dan Terintegrasi – Lendoot.com | Trend Berita Karimun Kepri
Salam,
Divisi Informasi