Bisnis.com, BALIKPAPAN – Pelaku usaha sektor logistik di Kalimantan Timur mengimbau pemerintah tingkat kota dan provinsi untuk memperbaiki akses transportasi dan pergudangan guna memacu bisnis sektor ini.
Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Kalimantan Timur, Faisal Tola mengatakan, biaya logistik di Balikpapan dan sekitarnya sebenarnya tidak terlalu tinggi. Namun, kerap terkendala kawasan gudang dari pelabuhan yang bisa mencapai 26 kilometer.
“Moda transportasi yang masuk ke sini sudah banyak, namun yang keluar masih sedikit. Ada yang masuk dari Surabaya, Sulawesi Selatan, ada 80% barang kebutuhan pokok, sisanya barang industri, migas, atau pertambangan,” jelas Faisal kepada Bisnis, Rabu (18/1/2019).
Dengan barang yang diangkut termasuk golongan barang pokok, Faisal menilai biaya yang bisa diefisiensikan adalah biaya transportasi laut dan utamanya di darat, yakni perjalanan menuju gudang. Adapun gudang berjarak 26 kilometer dari pelabuhan itu masuk dalam golongan jalur terjauh dengan biaya transportasi yang paling mahal.
“Pelabuhan kami ini sudah direct call, terbuka sekali, tidak ada feeder shipment, kapal besar masuk. Jadi tidak mengandalkan tol laut. Hanya saja perlu perbaikan infrastruktur di beberapa titik jalan yang merupakan kewenangan pemerintah pusat, juga pemerintah kota,” sambungnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi
#logistik #logistikindonesia #supplychainindonesia #untuklogistikindonesialebihbaik