×
Supply Chain Indonesia Video Channel
QUESTIONS? CALL: +62 22 720 5375 +62 821 1515 9393

Supply Chain Indonesia

Supply Chain Indonesia

Lembaga Pendidikan, Pelatihan, Konsultasi, Penelitian, Pengkajian & Pengembangan Logistik

+62227205375
Email: sekretariat@SupplyChainIndonesia.com

SUPPLY CHAIN INDONESIA
Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

Open in Google Maps
  • BERANDA
  • PROFIL
  • AGENDA
    • Agenda 2023
    • Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • SCM Maritime Sector
      • Warehouse Management
      • Transportation Management
      • Cold Chain Logistics
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
    • E-Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • SCM Maritime Sector
      • Warehouse Management
      • Transportation Management
      • Cold Chain Logistics
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
  • OPINI
  • UNDUH
    • Paparan SCI
    • Infografis
    • Data Logistik
    • Kementerian dan Lembaga
    • Asosiasi dan Lembaga Non-Pemerintah
    • Seminar dan Konferensi
    • Forum Diskusi
    • Materi Pembelajaran
      • ERP
      • Manajemen Logistik
      • Sistem Transportasi dan Distribusi
      • Supply Chain Management
      • Manajemen Persediaan
    • Peraturan Perundangan
      • Undang-Undang
      • Peraturan Presiden
      • Peraturan Gubernur
      • Peraturan Pemerintah
      • Kementerian Pekerjaan Umum
      • Kementerian Perdagangan
      • Kementerian Perhubungan
      • Kementerian Pertanian
      • Kementerian Keuangan
      • Badan Nasional Penanggulangan Bencana
      • Kementerian Perindustrian
      • Kementerian Kesehatan
  • HUBUNGI KAMI
COMPANYPROFILE
Supply Chain Indonesia
Friday, 24 June 2016 / Published in Uncategorized

Sistem Logistik Pertanian

Oleh: Dr. Tomy Perdana | Dosen Fakultas Pertanian – Universitas  Padjadjaran

Pembangunan pertanian memiliki posisi yang strategis dalam pembangunan perekonomian nasional. Peran strategis tersebut berupa kontribusi nyata melalui pembentukan kapital, penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, pakan dan bio-energi, penyerap tenaga kerja, sumber devisa negara, dan sumber pendapatan serta pelestarian lingkungan melalui praktek usaha tani yang ramah lingkungan. Dengan demikian, tergambarkan secara jelas bahwa sektor pertanian menjadi tumpuan utama bagi masyarakat Indonesia dalam memenuhi pangannya (food security) serta menjadi tumpuan utama bagi penghidupan sebagian besar masyarakat Indonesia yang tinggal di perdesaan. Dengan peran tersebut, pembangunan pertanian yang optimal akan mampu mewujudkan kemandirian dan daya saing bangsa Indonesia dalam era globalisasi.

Salah satu penentu daya saing sektor pertanian adalah sistem logistik. Hal tersebut terjadi karena sistem logistik mampu menciptakan efisiensi dan memberikan nilai tambah bagi produk pertanian. Sistem logistik pertanian bukan hanya berfungsi untuk penyimpanan dan distribusi hasil pertanian tetapi juga berfungsi untuk mempertahankan (preserve) kualitas hasil pertanian dari mulai kebun sampai dengan ke konsumen (from farm to table).

Sektor pertanian Indonesia memiliki keunikan dibandingkan negara lain karena sebagian besar pelaku pertanian Indonesia adalah petani kecil dengan lokasi usahanya yang terpencar (dispersal) pada ribuan kepulauan. Dengan demikian, sistem logistik pertanian yang dikembangkan harus mengakomodasi karakteristik unik tersebut.

Fakta yang ada saat ini menunjukkan sistem logistik pertanian Indonesia masih belum optimal karena biaya logistik yang masih tinggi, berkisar 20-25% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Secara khusus, biaya logistik pada rantai pasok hortikultura berkisar pada angka 20-30% dari harga pokok penjualan. Tingginya biaya logistik pertanian disebabkan oleh tidak efisiennya aktivitas logistik yang terjadi pada rantai pasok pertanian. Penyebab tidak efisiennya aktivitas logistik pertanian adalah penanganan pasca panen yang tidak tepat, infrastruktur logistik pertanian (seperti rumah kemasan, cold chain, dan moda transportasi), rusaknya jalan perdesaan, tidak adanya jasa pelayanan logistik khusus pertanian di perdesaan yang terbatas, pengetahuan pelaku tentang manajemen logistik pertanian yang terbatas serta ketiadaan kerangka kelembagaan (institutional framework) yang secara khusus memperhatikan sistem logistik pertanian.

Menurut Banomyomg (2007), terdapat empat faktor kunci untuk mewujudkan sistem logistik yang mampu mewujudkan daya saing suatu industri, termasuk industri pertanian, yakni (1) infrastruktur; (2) kerangka kelembagaan; (3) layanan jasa; dan (4) pelaku logistik (lihat gambar). Keempat faktor kunci tersebut saling berinteraksi dan tidak dapat dipisahkan sehingga mampu mewujudkan efisiensi biaya, ketersediaan, keamaanan, dan responsif sebagai pembentuk daya saing.

Sistem Logistik Pertanian

Gambar Sistem Logistik Pertanian
(Sumber: Banomyomg, 2007)

Dalam mewujudkan sistem logistik pertanian di atas perlu dilakukan upaya bersama seluruh pemangku kepentingan dari mulai pemerintah, asosiasi industri logistik, akademisi, dan pelaku pertanian. Sistem logistik pertanian tersebut sepatutnya mengkaitkan level makro (kebijakan pemerintah), level meso (pengembangan klaster/sentra pertanian), dan level mikro (pelaku pertanian).

Pada level makro diperlukan kerangka kelembagaan berupa regulasi khusus pengembangan sistem logistik pertanian dari mulai kebun sampai ke pasar. Pada level meso, perlu dilakukan pembangunan infrastruktur logistik pertanian di pedesaan bekerjasama dengan pelaku logistik yang akan mengembangkan berbagai layanan jasa logistik pertanian di pedesaan. Pada level mikro, perlu dilakukan upaya sistematis untuk mengkaitkan pelaku pertanian di pedesaan, terutama petani dengan pelaku pasar (ritel modern, eksportir, pasar induk , industri pengolahan, dan jasa pangan).

Keterkaitan petani dengan berbagai pelaku pasar dibangun untuk menciptakan sistem produksi pertanian yang berkesinambungan pada aspek kualitas, kuantitas, kestabilan harga, dan keamanan pangan. Sistem produksi pertanian tersebut akan memberikan peluang dan kelayakan usaha bagi para pelaku logistik untuk mengembangkan berbagai layanan jasa logistik pertanian. Dengan demikian, hal tersebut akan mewujudkan sinergi antara pelaku pertanian, pelaku pasar, dan pelaku logistik untuk mewujudkan daya saing sektor pertanian di Indonesia.

24 Juni 2016

Isi artikel merupakan pemikiran penulis dan tidak selalu mencerminkan pemikiran atau pandangan resmi Supply Chain Indonesia.

Download Artikel ini:

  Sistem_Logistik_Pertanian.pdf (550.3 KiB, 746 hits)

Komentar

comments

Tagged under: artikel logistik agrobisnis, distribusi, Logistics, LOGISTIK, Logistik Indonesia, Pergudangan, pertanian, rantai pasok, Supply Chain, Supply Chain Indonesia, transportasi

What you can read next

Kadin Minta Pemerintah Tak Persulit Impor di Tengah Pemulihan Ekonomi
Garuda (GIAA) Terbangi 11 Rute Internasional, Kargo Jadi Fokus
Ekspor Impor Mei 2021 Turun, Kinerja Diyakini Bakal Membaik
Pelindo II Perbarui Sistem Digital Layanan Pelanggan dengan Enam Fitur
Pungli Angkutan Sangat Parah: Denda Jembatan Timbang Tidak Boleh Jadi Pendapatan Hasil Daerah
Sektor Transportasi Diprediksi Tumbuh 11,15% pada 2019

Recent Posts

  • Manuver Jababeka (KIJA) Naikkan Status Kawasan Industri Cikarang Jadi KEK

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Kawasan Industri Jabab...
  • Dukung Efisiensi Logistik, Pelindo Solusi Logistik Optimalisasi Layanan Integrasi Multimodal

    KLIKANGGARAN — Menghadapi tantangan ...
  • Pelabuhan Kelapis Pintu Masuk Komoditas di Malinau, Dishub Prioritaskan Bongkar Muat Kapal Sembako

    TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU – Kelanca...
  • Dukung Pengembangan Infrastruktur Nasional, Pemerintah Tekankan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri

    Pemerintah Indonesia terus berupaya menciptakan...
  • Kemenhub Bakal Bangun Tujuh Bandara Baru di 2023, Ini Daftarnya

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (...
  • GET SOCIAL

Copyright © 2017, SUPPLY CHAIN INDONESIA | Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

TOP
WhatsApp chat