×
Supply Chain Indonesia Video Channel
QUESTIONS? CALL: +62 22 720 5375 +62 821 1515 9393

Supply Chain Indonesia

Supply Chain Indonesia

Lembaga Pendidikan, Pelatihan, Konsultasi, Penelitian, Pengkajian & Pengembangan Logistik

+62227205375
Email: sekretariat@SupplyChainIndonesia.com

SUPPLY CHAIN INDONESIA
Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

  • BERANDA
  • PROFIL
  • AGENDA
    • Agenda 2022
    • Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • SCM Maritime Sector
      • Warehouse Management
      • Transportation Management
      • Cold Chain Logistics
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
    • E-Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • SCM Maritime Sector
      • Warehouse Management
      • Transportation Management
      • Cold Chain Logistics
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
  • OPINI
  • UNDUH
    • Paparan SCI
    • Infografis
    • Data Logistik
    • Kementerian dan Lembaga
    • Asosiasi dan Lembaga Non-Pemerintah
    • Seminar dan Konferensi
    • Forum Diskusi
    • Materi Pembelajaran
      • ERP
      • Manajemen Logistik
      • Sistem Transportasi dan Distribusi
      • Supply Chain Management
      • Manajemen Persediaan
    • Peraturan Perundangan
      • Undang-Undang
      • Peraturan Presiden
      • Peraturan Gubernur
      • Peraturan Pemerintah
      • Kementerian Pekerjaan Umum
      • Kementerian Perdagangan
      • Kementerian Perhubungan
      • Kementerian Pertanian
      • Kementerian Keuangan
      • Badan Nasional Penanggulangan Bencana
      • Kementerian Perindustrian
      • Kementerian Kesehatan
  • HUBUNGI KAMI
COMPANYPROFILE
Supply Chain Indonesia
Friday, 30 September 2022 / Published in Artikel Persediaan

Strategi Risk Pooling untuk Efisiensi Inventori

Oleh: Ricky Virona Martono, CPIM., CLTD.
Trainer, Lecturer, & Consultant
PPM Manajemen

Risk Pooling adalah sebuah konsep berlandaskan perhitungan statistik yang menyatakan bahwa variasi demand dapat dikurangi dengan melakukan aggregate demand, pada cakupan beberapa wilayah, beberapa jenis produk, atau pada cakupan waktu. Lokasi penjualan misalnya mencakup jangkauan satu kabupaten atau satu propinsi atau satu regional (misalnya ASEAN), lokasi gudang penyimpanan inventori di lokasi dengan demand tertinggi (misalnya Ibukota Propinsi, atau Indonesia sebagai perwakilan ASEAN) dan menerapkan sistem centralized distribution center.

 Idenya adalah ketika permintaan sebuah produk di satu lokasi naik tapi inventori tersedia tidak menukupi, maka kebutuhan ini dapat dipenuhi dari inventori di lokasi lain. Variasi antara forecast dan realisasi penjualan di satu lokasi dapat saling mengurangi dengan variasi di lokasi lain. Sehingga, dengan menjumlahkan total (aggregate) demand beberapa lokasi penjualan (risk pooling across locations) dapat mengurangi demand variability (menurunnya Coefficient of Variation, mendukung penggunaan teknik peramalan kuantitatif), mengurangi total safety stock, dan total inventori.

Penyimpanan inventori digabung di sebuah distribution center atau gudang. Maka variasi antara forecast dan realisasi demand secara total menurun. Dengan menggabungkan total inventori, maka forecast dalam satu wilayah pun dapat ikut digabungkan juga (aggregate).

Risk pooling cocok diterapkan untuk produk yang variasi penjualannya besar atau yang hanya dibutuhkan sedikit dalam satu jangka waktu (slow moving), misalnya, satu kuartil atau satu tahun. Maka aggregate demand produk tersebut dilakukan dalam jangka waktu satu kuartil atau satu tahun (risk pooling across time). Jika dilakukan forecast bulanan, maka persentase variasi demand antar bulan bisa sangat besar, namun selisihnya sebenarnya, mungkin hanya satu sampai dua unit saja. Namun ketika dilakukan forecast per kuartil atau dalam satu tahun, maka variasi demand akan lebih rendah. Asumsinya adalah usia produk tersebut memenuhi syarat panjangnya jangka waktu. Tidak mungkin melakukan aggregate demand sebuah produk selama satu tahun, jika kadaluarsanya kurang dari satu tahun. Selain itu, pertimbangkan risiko menyimpan inventori dalam jangka waktu lebih lama.

 Untuk produk fast moving sebaiknya diletakkan di lokasi yang dekat dengan konsumen (decentralized) karena frekuensi pengiriman inventori ke konsumen tinggi dan dengan dekatnya lokasi gudang ke konsumen, maka biaya transportasi dapat ditekan.

Meskipun dapat mencapai economies of scale karena menggabungkan inventori, penerapan Risk Pooling ini perlu memperhatikan kondisi gudang yang mendukung untuk menyimpan inventori lebih banyak, kontrol inventori di gudang untuk menyimpan dan mengambil inventori dari gudang. Begitu juga dengan sistem transportasi yang menjangkau wilayah lebih luas dan/atau frekuensi pengiriman inventori dari gudang ke konsumen semakin tinggi. Akibatnya lead time distribusi naik, begitu juga biaya transportasi naik.

Berikut contohnya. Diketahui sebuah perusahaan menjual Produk X ke Lokasi A dan Lokasi B. Tersedia data forecasting penjualan pada semester 1 tahun mendatang.

Dengan menerapkan strategi Risk Pooling, permintaan di Lokasi A dan B disatukan di gudang pusat (distribution center) yang mencakup lokasi penjualan lebih luas. Sehingga diperoleh data sebagai berikut:

Untuk perhitungan Distribution Center digunakan lead time terbesar yaitu selama 21 hari, sehingga safety stock dapat mencakup demand di Lokasi A dan B. Meskipun lead time yang digunakan adalah yang terbesar, total safety stock menurun drastis dari 5.848 unit menjadi 2.972 unit, atau sekitar 50%. Begitu juga coefficient of variation yang menurun signifikan, yang artinya manfaat Risk Pooling dalam antisipasi fluktuasi demand dapat terlihat jelas. Namun perlu diperhatikan cost-benefit yaitu dengan mengagregat inventori di satu lokasi, dapat berpotensi meningkatkan frekuensi distribusi ke lokasi-lokasi penjualan.

23 September 2022

*Isi artikel merupakan pemikiran penulis dan tidak selalu mencerminkan pemikiran atau pandangan resmi Supply Chain Indonesia.

Download artikel ini:

  SCI - Artikel Strategi Risk Pooling untuk Efisiensi Inventori (961.4 KiB, 52 hits)

Komentar

comments

Tagged under: Artikel Logistik, inventory, Lembaga Konsultasi Logistik, Lembaga Pelatihan Logistik, Lembaga Penelitian Logistik, Lembaga Pengkajian Logistik, Logistics, LOGISTIK, Logistik Indonesia, Risk Pooling, Supply Chain, Supply Chain Indonesia

What you can read next

Memahami Kembali Beberapa Hal Mendasar tentang Persediaan
Pendekatan Cost Management dalam Mengelola Inventory (Bagian #2)
Pendekatan Cost Management dalam Mengelola Inventory

Recent Posts

  • Target Bongkar Muat Peti Kemas 60 Ribu Teus

    TARAKAN – Di tahun ini Pelindo Terminal Peti Ke...
  • Momen Bulan Ramadhan Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    JAKARTA, KOMPAS — Momen bulan Ramadhan dan hari...
  • Pesawat Kargo Terbesar di Dunia Mendarat di Bandara Kertajati

    Jakarta – Pesawat kargo terbesar dunia, y...
  • Jokowi Terbitkan Inpres Konektivitas Jalan Daerah, Termasuk untuk IKN

    REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Joko ...
  • OECD Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Melambat

    KONTAN.CO.ID –  JAKARTA. Organisasi Kerja...
  • GET SOCIAL

Copyright © 2017, SUPPLY CHAIN INDONESIA | Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

TOP
WhatsApp chat