Peningkatan Ketahanan Sistem Rantai Pasokan di Wilayah Perkotaan
Oleh: Nova Indah SaragihDosen Program Studi Teknik IndustriUniversitas Telkom Supply Chain Management (SCM) diterapkan utamanya untuk mengoptimalkan operasi dengan ongkos minimum. Dengan kata lain, SCM konvensional lebih memperhatikan perolehan keuntungan ekonomi dengan mengabaikan aspek sosial dan lingkungan. Namun, konsumsi berlebihan sumber daya alam dan intensifikasi pencemaran lingkungan telah menjadi masalah mendesak yang dihadapi oleh organisasi
- Published in Artikel SupplyChain
Transportasi Barang Perkotaan yang Berkelanjutan (Bagian 3 dari 3 tulisan)
Oleh: Nova Indah SaragihDosen Program Studi Teknik IndustriUniversitas Widyatama C. Pusat Pengiriman dan Pengiriman Konsolidasi Browne dkk. (2005) dalam Wisetjindawat (2011) menjelaskan arti dari pusat pengiriman atau pusat konsolidasi angkutan barang perkotaan (urban freight consolidation centre atau UCC) sebagai fasilitas logistik utama yang terletak di dekat area perkotaan untuk melayani pengiriman yang terkonsolidasi di dalam
- Published in Artikel Transportasi
Transportasi Barang Perkotaan yang Berkelanjutan (Bagian 2 dari 3 tulisan)
Oleh: Nova Indah SaragihDosen Program Studi Teknik IndustriUniversitas Widyatama Transportasi barang dan sistem logistik yang efisien berpotensi dapat memperkuat daya saing bisnis suatu negara. Untuk bergerak menuju sistem transportasi barang yang berkelanjutan, perlu dipahami keseluruhan sistem logistik. Berikut adalah uraian dari setiap kategori kebijakan transportasi barang yang berkelanjutan tersebut: Transportasi barang dan sistem logistik yang
- Published in Artikel Transportasi
Transportasi Barang Perkotaan yang Berkelanjutan (Bagian 1 dari 3 tulisan)
Oleh: Nova Indah SaragihDosen Program Studi Teknik IndustriUniversitas Widyatama Transportasi barang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi di negara mana pun. Transportasi barang dan sistem logistik yang efisien dapat memperkuat daya saing bisnis suatu negara. Ongkos logistik umumnya dihitung sebagai persentase dari produk domestik bruto (PDB) suatu negara. Menurut laporan dari Bangkok Bank (2007) dalam Wisetjindawat
- Published in Artikel Transportasi
Pengendalian Faktor Beban untuk Mengurangi Dampak Lingkungan di Wilayah Perkotaan
Oleh: Nova Indah SaragihDosen Program Studi Teknik IndustriUniversitas Widyatama Pada wilayah perkotaan, transportasi barang mewakili 20% sampai 30% dari total kilometer kendaraan dan 16% sampai 50% emisi. Fakta bahwa transportasi barang adalah bagian penting dari pembangunan ekonomi, serta pada saat yang sama turut berkontribusi pada kemacetan, kebisingan, dan polusi, hal tersebut merupakan tantangan. Pada dekade
- Published in Artikel Transportasi
Sistem Transportasi Barang Kolaboratif untuk Wilayah Perkotaan (Bagian 2 dari 2 tulisan)
Oleh: Nova Indah SaragihDosen Program Studi Teknik Industri | Universitas Widyatama Berbagi informasi adalah persyaratan dasar untuk memastikan kolaborasi yang baik antara dua atau lebih individu. Basis kolaborasi yang diterapkan pada sistem transportasi angkutan kota dapat mengikuti definisi yang diusulkan oleh Laudon dan Laudon (2007) dalam Gonzalez-Feliu dan Salanova (2012) untuk desain sistem informasinya. Untuk
- Published in Artikel Transportasi
Sistem Transportasi Barang Kolaboratif untuk Wilayah Perkotaan (Bagian 1 dari 2 tulisan)
Oleh: Nova Indah SaragihDosen Program Studi Teknik Industri | Universitas Widyatama Sistem transportasi merupakan suatu bagian penting dalam menunjang berbagai kegiatan di sebuah kota. Hal tersebut karena hampir semua kegiatan manusia tidak terlepas dari proses transportasi, baik dari segi perpindahan orang maupun perpindahan barang. Saat ini. transportasi barang di Indonesia masih didominasi oleh angkutan jalan,
- Published in Artikel Transportasi