PROKAL.CO, BALIKPAPAN – Semangat untuk merealisasikan pelayaran internasional langsung atau direct call di Balikpapan mesti dibarengi upaya keras memenuhi kuota diangkut. Saat ini, volume komoditas ekspor di Terminal Peti Kemas (TPK) Kariangau disebut belum mampu memenuhi batas minimum yang diminta perusahaan pelayaran internasional.
Salah satu perusahaan pelayaran internasional yang meminta kuota minimum tersebut adalah SITC Container Lines Co Ltd. Perusahaan asal Tiongkok itu disebut bersedia mengakomodasi aktivitas direct call di Balikpapan, dengan syarat volume harian di TPK Kariangau mencapai minimal 350 kontainer per bulan.
Untuk memenuhi syarat tersebut, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Balikpapan memastikan siap bersinergi melalui beberapa upaya. Salah satunya dengan mengarahkan dunia usaha memaksimalkan TPK Kariangau sebagai pelabuhan ekspor.
“Selanjutnya, direct call akan menguntungkan dunia usaha di daerah. Karena kalau terealisasi, investor akan melihat Kaltim sebagai potensi besar,” ujar Ketua Kadin Balikpapan, Yaser Arafat saat diwawancarai Kaltim Post, Kamis (15/2).
Untuk menyambut itu, dia menyebut, Kadin akan mengajak seluruh pengusaha lokal maupun para rekanan bisnisnya dari berbagai daerah, untuk membantu memenuhi kuota ekspor. Yaser menyadari, tuntutan SITC Container sangat masuk akal. “Tidak mungkin kapal datang dan kembali dengan muatan kosong,” lanjutnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://kaltim.prokal.co/read/news/324302-tak-cuma-soal-kuota-ekspor.html
Salam,
Divisi Informasi