Oleh: Setijadi | Chairman Supply Chain Indonesia
Supply Chain Indonesia (SCI) mengapresiasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam pengembangan program-program peningkatan konektivitas maritim, termasuk pengoperasian feri jarak jauh. Direncanakan sebelum Lebaran Kemenhub akan mengeluarkan izin operasional feri jarak jauh rute Jakarta-Surabaya yang akan dioperasikan oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Pada tahap awal, perusahaan BUMN tersebut akan mengoperasikan KMP Port Link 3 yang berkapasitas 1.000 penumpang serta 300 kombinasi kendaraan besar (bus dan truk) dan kecil (kendaraan pribadi). Selanjutnya, perusahaan akan menggunakan kapal dengan spesifikasi yang lebih sesuai dengan kapasitas minimal 200 unit truk.
Untuk rencana pengoperasian feri jarak jauh tersebut, Pemerintah akan memberikan subsidi tarif sampai mencapai nilai keekonomian atau paling lama sekitar 2 tahun.
Pemberian izin operasional feri jarak jauh kepada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sangat tepat karena kepemilikan armada dan fasilitas, serta kompetensinya. Berdasarkan catatan SCI, pada saat ini perusahaan tersebut memiliki 140 kapal komersial dan perintis, 35 pelabuhan komersial dan perintis, serta melayani 202 lintasan komersial dan perintis.
Pengoperasian feri jarak jauh untuk pengangkutan barang akan memberikan manfaat bagi banyak pihak.
Waktu tempuh Jakarta-Surabaya melalui jalan raya sekitar 3 hari akan menjadi lebih singkat menjadi sekitar 1 hari dengan kapal feri. Selain dari biaya supir dan biaya tol, penghematan akan diperoleh dari penurunan biaya bahan bakar dan biaya pemeliharaan armada yang pada saat ini, berturut-turut, sekitar 29-32% dan 12% dari total biaya truk. Manfaat lainnya adalah penurunan risiko kecelakaan dan keamanan.
Kapal feri akan dipilih jika biaya yang ditawarkan lebih murah daripada biaya operasional truk melalui jalan raya.
Kecepatan dan kepastian waktu pengiriman barang yang lebih baik akan menurunkan biaya logistik industri manufaktur karena pengelolaan persediaan yang lebih efisen.
Pengalihan sebagian truk pengangkutan barang dari jalan ke kapal feri akan menurunkan tingkat kerusakan jalan. Penghematan biaya pemeliharaan jalan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan infrastruktur.
Pada akhirnya, efisiensi biaya logistik yang diperoleh akan meningkatkan daya beli masyarakat dan daya saing produk nasional.
Salah satu penyebab biaya transportasi yang tinggi di Indonesia adalah masalah ketidakseimbangan arus muatan. Perlu pemetaan rantai pasok untuk melihat potensi jenis dan volume barang yang dapat diangkut dari Jakarta-Surabaya dan sebaliknya.
Selanjutnya, dilakukan perencanaan dan peningkatan kerja sama antara operator transportasi dengan para pemilik barang (eksportir, importer, perusahaan manufaktur, produsen komoditas pertanian/perkebunan/peternakan, perusahaan ritel).
Para pemilik barang mempertimbangkan biaya pengiriman barang secara end-to-end, bukan port-to-port, sehingga perlu kolaborasi antara operator transportasi laut dan operator transportasi darat untuk mencapai biaya total yang efisien.
12 Juni 2017
Setijadi
Chairman
Supply Chain Indonesia
www.SupplyChainIndonesia.com
E-mail : setijadi@SupplyChainIndonesia.com
Download Catatan ini:
Catatan SCI - Feri Jarak Jauh untuk Efisiensi Logistik (564.3 KiB, 169 hits)