×
Supply Chain Indonesia Video Channel
QUESTIONS? CALL: +62 22 720 5375 +62 821 1515 9393

Supply Chain Indonesia

Supply Chain Indonesia

Lembaga Pendidikan, Pelatihan, Konsultasi, Penelitian, Pengkajian & Pengembangan Logistik

+62227205375
Email: sekretariat@SupplyChainIndonesia.com

SUPPLY CHAIN INDONESIA
Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

Open in Google Maps
  • BERANDA
  • PROFIL
  • AGENDA
    • Agenda 2023
    • Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • SCM Maritime Sector
      • Warehouse Management
      • Transportation Management
      • Cold Chain Logistics
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
    • E-Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • SCM Maritime Sector
      • Warehouse Management
      • Transportation Management
      • Cold Chain Logistics
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
  • OPINI
  • UNDUH
    • Paparan SCI
    • Infografis
    • Data Logistik
    • Kementerian dan Lembaga
    • Asosiasi dan Lembaga Non-Pemerintah
    • Seminar dan Konferensi
    • Forum Diskusi
    • Materi Pembelajaran
      • ERP
      • Manajemen Logistik
      • Sistem Transportasi dan Distribusi
      • Supply Chain Management
      • Manajemen Persediaan
    • Peraturan Perundangan
      • Undang-Undang
      • Peraturan Presiden
      • Peraturan Gubernur
      • Peraturan Pemerintah
      • Kementerian Pekerjaan Umum
      • Kementerian Perdagangan
      • Kementerian Perhubungan
      • Kementerian Pertanian
      • Kementerian Keuangan
      • Badan Nasional Penanggulangan Bencana
      • Kementerian Perindustrian
      • Kementerian Kesehatan
  • HUBUNGI KAMI
COMPANYPROFILE
Supply Chain Indonesia
Tuesday, 28 June 2016 / Published in Uncategorized

Implementasi Sistem Logistik Ikan Nasional sebagai Solusi Persoalan Sektor Perikanan

Oleh: Setijadi | Chairman at Supply Chain Indonesia

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2014, potensi pengembangan perikanan tangkap di laut Indonesia sebesar 6,5 juta ton dan di perairan umum seluas 54 juta hektar dengan potensi produksi 0,9 juta ton/tahun. Potensi ekonomi sumber daya kelautan dan perikanan yang berada di bawah lingkup tugas KKP dan dapat dimanfaatkan untuk mendorong pemulihan ekonomi diperkirakan sebesar US$ 82 miliar per tahun.

Sektor kelautan dan perikanan Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, antara lain: penyebaran wilayah produksi dan konsumsi yang sangat luas, kegiatan Illegal Unreported and Unregulated (IUU) Fishing, armada perikanan masih didominasi oleh kapal berukuran kecil, sarana dan prasarana masih terbatas, dan sistem produksi hulu-hilir belum terintegrasi.
Karakteristik komoditas ikan yang mudah rusak (perishable) berdampak terhadap losses/wasted yang cukup tinggi, yaitu sekitar 35%. Dari angka itu, proses distribusi berkontribusi cukup besar, yaitu sekitar 10%.

Berdasarkan analisis Supply Chain Indonesia (SCI), beberapa persoalan di atas berdampak terhadap ketersediaan dan kesinambungan pasokan, harga dan disparitas harga, dan kualitas ikan. Selain berdampak terhadap masyarakat konsumen, kondisi tersebut juga mempengaruhi tingkat kesejahteraan para nelayan.

Berkaitan dengan pemberian izin impor ikan beberapa waktu lalu, SCI menilai bahwa izin impor sudah dilakukan secara tepat sesuai dengan prinsip-prinsip pemasukan hasil perikanan, yaitu dilakukan ketika ketersediaan ikan yang sejenis tidak mencukupi untuk keperluan industri pengalengan/re-ekspor, maupun industri tradisional. Izin impor telah dilakukan secara hati-hati sehingga tidak merusak harga tingkat nelayan maupun pasar tradisional. Selain itu, impor hanya sebagai solusi jangka pendek dalam memenuhi kesinambungan ketersediaan bahan baku ikan.

Untuk jangka panjang, SCI mengapresiasi KKP yang telah menginisiasi dan mengembangkan Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) dengan Permen No. 5/PERMEN-KP/2014, yang diharapkan dapat berperan dalam:

  1. mewujudkan kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan pangan nasional melalui jaminan ketersediaan, keterjangkauan, dan keberlanjutan untuk pemenuhan konsumsi ikan dan industri pengolahan ikan;
  2. memenuhi konsumsi ikan dan industri pengolahan ikan melalui jaminan terhadap pengadaan, penyimpanan, transportasi, dan distribusi ikan dan produk perikanan, serta bahan dan alat produksi.

Implementasi SLIN diharapkan bisa mengatasi berbagai persoalan perikanan, karena:

  1. SLIN merupakan implementasi konsep logistik berbasis komoditas, yaitu melakukan penanganan (penyimpanan dan pengiriman) dan mengembangkan sarana dan prasarananya sesuai dengan karakteristik komoditas.
  2. SLIN menggunakan prinsip supply chain management (SCM) dengan mengintegrasikan proses-proses pengadaan, penyimpanan, transportasi, dan distribusi, dengan melibatkan kementerian-kementerian terkait, pemerintah daerah, pelaku usaha, hingga nelayan dan pembudidaya ikan.
  3. SLIN menggunakan pendekatan komoditas unggulan, wilayah/kawasan, dan konektivitas sesuai dengan potensi daerah.

SLIN membutuhkan dukungan beberapa kementerian/lembaga terkait maupun pemerintah daerah (pemda) setempat. Sebagai contoh, di beberapa pelabuhan perikanan masih terkendala masalah infrastruktur dasar, seperti air bersih dan listrik. Selain itu, aksesibilitas menuju pelabuhan kurang memadai.

SCI merekomendasikan percepatan dan penguatan implementasi SLIN melalui beberapa langkah sebagai berikut:

  1. Penyiapan peta jalan (road map), mencakup perencanaan struktur dan proses bisnis SLIN, beserta pemantauan dan pengawasannya.
  2. Penyiapan infrastruktur melalui kerja sama dengan kementerian/lembaga terkait dan pemda setempat.
  3. Penguatan distribusi hulu-hilir melalui sinergi para pelaku usaha terkait.
  4. Pengembangan sistem rantai dingin (cold chain system).
  5.  Pengembangan sistem informasi perikanan.

Konsep SLIN dapat menjadi contoh pengembangan logistik berbasis komoditas bagi komoditas-komoditas lainnya karena setiap komoditas membutuhkan penanganan logistik yang berbeda-beda, termasuk sarana dan prasarananya.

Download Catatan ini:

  Catatan_SCI_-_Implementasi_Sistem_Logistik_Ikan_Nasional_sebagai_Solusi_Persoalan_Sektor_Perikanan.pdf (515.1 KiB, 952 hits)

Komentar

comments

Tagged under: Catatan, Cold Storage, distribusi, Logistics, LOGISTIK, Logistik Indonesia, Pergudangan, Perikanan, rantai pasok, Sistem Logistik Ikan, Supply Chain, Supply Chain Indonesia, transportasi

What you can read next

Kadin Minta Pemerintah Tak Persulit Impor di Tengah Pemulihan Ekonomi
Garuda (GIAA) Terbangi 11 Rute Internasional, Kargo Jadi Fokus
Ekspor Impor Mei 2021 Turun, Kinerja Diyakini Bakal Membaik
Peresmian Kalibaru Fase I: Presiden Terima Data Dwelling Time Berbeda dari Menhub dan Dirut Pelindo II
Pemerintah Kucurkan Anggaran Subsisdi Ongkos Angkut Rp 40 Miliar, untuk Penerbangan Perintis 2022
PT Angkasa Pura I Resmi Ambil Alih Pengelolaan Terminal Kargo di Bandara Sentani Jayapura

Recent Posts

  • Kemenhub Bakal Bangun Tujuh Bandara Baru di 2023, Ini Daftarnya

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (...
  • Hilirisasi Jadi Nilai Tambah Ekspor RI, BI Beberkan Sejumlah Tantangannya

    Jakarta –  Bank Indonesia (BI) menyebutkan bahw...
  • ABUPI Apresiasi Penurunan Dwelling Time Pelabuhan Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA –  Tingkat waktu tunggu pel...
  • Cegah Inflasi, Indef Usul Daerah Perkuat Produksi Pangan Lokal

    REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Eksek...
  • Sudah Mulai Uji Coba Terbatas, KAI Pastikan Siap Operasikan KA Makassar-Parepare

    PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI teru...
  • GET SOCIAL

Copyright © 2017, SUPPLY CHAIN INDONESIA | Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

TOP
WhatsApp chat