Oleh: Setijadi | Chairman Supply Chain Indonesia
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2016, perikanan tangkap masih memegang peranan strategis dalam sektor perikanan di Indonesia. Potensi perikanan tangkap laut Indonesia adalah sekitar 6,5 juta ton/tahun. Potensi perikanan budidaya payau mencapai 2,96 juta hektar dan potensi budidaya laut mencapai 12,55 juta hektar.
Berdasarkan analisis Supply Chain Indonesia (SCI), sektor perikanan Indonesia masih terkendala persoalan-persoalan ketersediaan komoditas, fluktuasi dan disparitas harga, serta mutu komoditas. Persoalan-persoalan tersebut muncul terutama karena faktor musim, karakteristik komoditas yang bersifat mudah rusak (perishable), serta konektivitas yang disebabkan oleh faktor keterpencilan (remoteness) dan ketersediaan infrastruktur.
Sejumlah persoalan dan tantangan dalam sektor perikanan sebenarnya justru membuka peluang bisnis logistik, termasuk penyediaan dan pengelolaan cold storage (CS). Kebutuhan CS di Indonesia diperkirakan meningkat dari 1,32 juta ton pada 2015 menjadi 1,7 juta ton pada 2017. Dari jumlah tersebut, kapasitas CS yang tersedia sekitar 200 ribu ton, sehingga dibutuhkan penambahan sekitar 1,5 juta ton.
Salah satu kendala pengembangan fasilitas penanganan perikanan di Indonesia adalah ketersediaan listrik. Fasilitas penanganan perikanan membutuhkan listrik yang besar. CS berkapasitas 200 ton, misalnya, membutuhkan listrik sebesar 142 KVA. Selain itu, Unit Pengolahan Ikan (UPI) berikut CS berkapasitas 500 ton membutuhkan 750 KVA, sedangkan ice flake machine berkapasitas 10 ton membutuhkan 130 KVA.
Selain menyediakan infrastruktur dasar seperti listrik tersebut, Pemerintah perlu mendorong investasi jasa logistik dalam sektor perikanan dengan peningkatan infrastruktur lainnya, seperti pelabuhan dengan aksesibilitas (jalan) yang memadai ke sentra-sentra industri dan konsumsi. Pelabuhan juga harus dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti peralatan bongkar muat dan reefer container plug.
Pengembangan sektor perikanan, terutama dengan cold chain system, juga membutuhkan peranan penyedia jasa logistik untuk menyediakan armada-armada pengangkutan berpendingin. Kebutuhan mencakup semua moda transportasi, sehingga diperlukan truk berpendingin (refrigerated trucks), gerbong KA berpendingin, dan kontainer berpendingin.
Dalam jangka panjang, Pemerintah perlu mendorong pemerataan lokasi industri pengolahan perikanan yang saat ini terkonsentrasi di Pulau Jawa dan tidak sesuai dengan penyebaran wilayah produksi perikanan. Sekitar 43% industri pengolahan perikanan berlokasi di Pulau Jawa, padahal sebanyak 32,94% potensi perikanan berada di kawasan timur Indonesia.
Berkaitan dengan upaya memanfaatkan potensi dan mengatasi kendala dalam sektor perikanan, SCI mengapresiasi Kementerian Kelautan dan Perikanan yang tengah mengimplementasikan Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan stabilitas sistem produksi perikanan hulu-hilir, mengendalikan disparitas harga, serta untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri.
SLIN menyentuh aspek peningkatan skala usaha nelayan, petambak garam, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar hasil perikanan skala usaha kecil dan menengah secara terkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait, serta percepatan penerapan sistem jaminan mutu, keamanan hasil perikanan, dan nilai tambah. Pelaksanaan SLIN telah diperluas dan mencakup peningkatan konsumsi ikan nasional dan perluasan jejaring untuk perdagangan internasional.
Dalam implementasi SLIN, KKP telah membangun sejumlah infrastruktur logistik, seperti Pusat Pemasaran dan Distribusi Ikan (PPDI), cold storage, gudang kering, mesin pembeku (ABF), ice flake machine, dan moda transportasi berinsulasi.
Langkah strategis KKP perlu didukung oleh berbagai pihak, baik kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah setempat, dan perusahaan-perusahaan penyedia jasa logistik.
12 Maret 2017
Setijadi
Chairman
Supply Chain Indonesia
E-mail : setijadi@SupplyChainIndonesia.com
www.SupplyChainIndonesia.com
Download Catatan ini:
Catatan SCI - 1,5 Juta Ton, Tambahan Kebutuhan Cold Storage Perikanan (672.5 KiB, 579 hits)