YOGYAKARTA – Pemerintah akan membangun jalur kereta api cepat Jakarta-Surabaya dengan waktu tempuh hanya 5,5 jam dari sebelumnya 9 jam. Pembangunan kereta api cepat ini diharapkan menurunkan biaya logistik arus barang dan jasa sehingga meningkatkan kemampuan daya saing bangsa.
“Keteta api ini bisa dua kali bolak balik dalam sehari semalam,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat membuka seminar pembangunan jalur kereta api cepat Jakarta-Surabaya di ruang seminar Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (7/12).
Kemenhub sedang mempertimbangkan teknologi kereta api cepat seperti yang ada di Korea, Jepang, maupun Jerman. Saat ini, JICA dari Jepang, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Jerman telah mengajukan ke pemerintah terkait rencana pembangunan kereta api cepat tersebut.
“Kita akan perbandingkan mana saja yang bisa digunakan dan mengetahui dinamika percepatan kereta api di masing-masing negara, untuk dana yang diperlukan kita belum bisa sebutkan,” jelasnya.
Kepala BPPT, Unggul Priyanto menyatakan pihaknya mengapesiasi rencana pemerintah segera membangun kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Meski demikian, pemerintah juga perlu memperhatikan aspek teknologi dalam setiap rencana pembangunan infrastruktur dengan sebesar-besarnya memanfaatkan komponen lokal dari dalam negeri.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi